Tujuan dari organisasi non blok, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin “kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok” dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.
Kata “Non-Blok” diperkenalkan pertama kali oleh Perdana Menteri India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Pada pidatonya tersebut Nehru menguraikan lima pilar yang bisa dipakai sebagai dasar atau pedoman untuk membentuk hubungan Sino-India yang dinamakan dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini lalu dipakai sebagai dasar dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah:
- Saling menghormati integritas teritorial dan
- Perjanjian non-agresi
- Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
- Kesetaraan dan keuntungan bersama
- Menjaga perdamaian
Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di Bandung,Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia: Josip Broz Tito presiden Yugoslavia, Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumahdari Ghana.
Gerakan ini pernah mengalami hilang kredibilitas sekitar akhir tahun 1960-an saat para anggota-anggotanya mulai terpecah serta bergabung dengan Blok lain, terutama Blok Timur. Kemudian ada pertanyaan mengapa negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba bisa menyebut dirinya sebagai negara nonblok. Lalu gerakan ini pecah sepenuhnya saat masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979.
Latar belakang Gearakan Non Blok
- danya persaingan antara blok barat yang dipimpim AS dengan Blok Timur yang dipimpin USSR.
- Adanya pemikiran untuk melakukan peredaan persaingan bipolaris dunia.
- Adanya KAA
Prinsip gerakan non blok.
- GNB bukan blok tersendiri dan tidak bergabung dengan dua blok yang saling bertentangan.
- GNB merupakan wadah bagi negara yang sedang kerkembang.
- GNB mendukung anti imperialisme, kolonialisme, neo kolonialisme, rasialisme, dan zionisme.
- Berusaha ikut meredakan ketegangan dunia.