Jelaskan tentang penggunaan gliserin, bahaya gliserin dan cara penyimpanan gliserin

Gliserin merupakan cairan tidak berwarna hingga kuning, tidak berbau, berasa manis, bertekstur kental; Bersifat higroskopis; Berat molekul 92,09; Rumus molekul C3H8O3; Titik didih 290oC (554F); Titik beku 20oC (68F); Tekanan uap 0,0025 mmHg pada 50oC; Kerapatan  uap (udara=1) 3,1; Gravitasi spesifik (air=1) 1,2613; pH netral; Larut dalam air, alkohol, etil asetat, dan eter; Tidak larut dalam benzen, kloroform, karbon tetraklorida, karbon disulfida, petroleum eter, dan minyak.

Penggunaan gliserin

Pembuatan sabun, deterjen, dan ester gliserol ; bahan pembuat produk farmasi, kosmetik, makanan, minuman; sebagai bahan tambahan pangan (pengemulsi, pengental, penstabil), pembuatan cat, resin, dan kertas; sebagai pembasah pada tembakau;

Apakah risiko atau bahaya gliserin

Bahaya utama terhadap kesehatan: Sedikit berbahaya jika terkena kulit (iritasi), mata (iritasi), terhirup, atau tertelan. Bila terhirup akana menimbulkan Iritasi, kesulitan bernafas. Bila terkena kulit menimbulkan iritasi ringan. Dan bila terkena mata akan membuat menangis. Sedangkan bila tertelan akan menyebabkan mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, gangguan darah, paralisis, kejang.

Cara penyimpanan gliserin

  • Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku
  • Simpan dalam wadah tertutup rapat.
  • Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan
  • Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik
  • Jauhkan dari panas
Updated: 11/03/2024 — 11:04