Metamorfosis adalah proses pertumbuhan dan perkembangan hewan yang terjadi dengan perubahan fisik yang nyata (morfologi, fisiologi, dan anatomi) dari awal telur hingga akhirnya menetas dan berubah menjadi hewan dewasa. Dengan proses pertumbuhan, hewan akan mengalami berbagai perubahan dalam siklusnya. Beberapa serangga dan amfibi memiliki bentuk fisik yang berbeda ketika mereka masih muda dan akhirnya menjadi dewasa.
Selain itu, siklus metamorfosis digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasikan serangga hewan. Metamorfosis pada serangga dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Contoh Hewan Metamorfosis tidak sempurna atau Hemimetabola
Metamorfosis tidak sempurna terjadi dalam tiga tahap, yaitu telur, nimfa dan imigo. Beberapa hewan yang melakukan proses pertumbuhan dengan metamorfosis tidak sempurna adalah kecoak, belalang, dll. Berikut adalah beberapa contoh hewan yang melakukan metamorfosis tidak sempurna dan penjelasannya.
Kecoak
Kecoak mengalami proses pengembangan dan siklus hidup kecoak, yang berkembang dalam tiga fase, yaitu telur, nimfa dan imigo. Pada fase telur, telur kecoa dilindungi oleh ootheca (sejenis kapsul), telurnya menetas dalam 28 hari dan ada beberapa jenis kecoak yang menetas dalam 2 bulan. Setelah telur menetas, kecoa memasuki fase nimfa selama 60 hari dan pada fase nimfa perubahan kulit. Setelah mengganti kulit 5 hingga 7 kali, nimfa menjadi hewan dewasa (imigo).
Belalang
Sama dengan kecoak, belalang menderita metamorfosis yang tidak sempurna. Telur belalang menetas tergantung pada kondisi lingkungan, setelah telur menetas, nimfa atau belalang bayi terbentuk. Pada fase nimfa, secara umum, warna belalang berwarna putih dan juga tidak memiliki sayap. Fase nimfa pada lobster terjadi sekitar 25 hingga 40 hari dan akan mengubah kulit 4 hingga 6 kali. Pada pergantian kulit, 6 kali umumnya mulai tumbuh sayap kecil dan nimfa akan menjadi belalang dewasa yang siap terbang.