Latar belakang Politik Kolonial Liberal tahun 1850 -1870
Pesatnya kemajuan perdangan Eropa pada tahun 1850 – 1870 menyebabkan munculah revolusi industri. Timbul banyak pabrik dalam berbagai cabang industri, jalan-jalan kereta api, posisi sebagai pasar bahan mentah sudah kembali, pendidikan maju dengan cepat, dan muncul bank baru. Tidak dapat dipungkiri bahwa ini adalah akibat dari sistem Cultuurstelselatau tanam paksa. Ekspansi perdagangan internasional Belanda terutama disebabkan oleh import hasil-hasil dari Indonesia dan perdagangan transito.
Permulaan Politik Kolonial Liberal, 1850 -1870
Golongan liberal menghendaki penghasilan dan pengeluaran dari daerah jajahan harus diatur dalam undang-undang.
Tahun 1854, Belanda meletakan dasar bagi Pemerintahan Kolonial yaitu Regeerings Reglement (R.R) atau Peraturan Pemerintahan. Sistem inimenekankan kebebasan individu, keamanan hak-hak dan usaha-usaha, dengan tujuan untuk melawan monopoli dan pemaksaan.
Politik Ekonomi “tidak adanya campur tangan” yang diusung kaum liberal dan trend umum di Eropa menuju perdagangan bebas menyebabkan Belanda menghapus undang-undang proteksinya.
Cultuurstelsel dihapus pada tahun 1870, diganti dengan perkebuanan yang diusahakan oleh pengusaha swasta. Hal ini mengarahkan Belanda ke konstelasi ekonomi umum.
Partai Liberal yang timbul kemudian menentang proteksi dan eksploitasi Pemerintah di tanah jajahan. Mereka menuntut liberalisasi Ekonomi di Hindia Belanda sehingga sistem seperti hak-hak dan tarif-tarif yang berbeda-beda dan konsinai harus dihapuskan. Sebagai gantinya akan dijalankan kebebasan berusaha, kerja wajib diganti dengan kerja bebas. Akan tetapi, Partai Liberal dan Partai Konservatif menerima prinsip tanah jajahan harus membant kesejahteraan materiil negara induk.Politik koloni libereal menarik para kapitalis dan industrialais.
Ide-ide humaniter juga sudah memainkan peran dalam penghapusan Cultuurstelsel. Perdebatan di parlemen sampai tahun 1870 terpusat pada pro dan kontra sistem kebebasan berusaha, kebebsan bekerja dan kebebasan berkebun.
Latar belakang Politik ekonomi liberal kolonial
Politik ekonomi liberal kolonial dilatar belakangi oleh :
1. Pelaksanaan system tanam paksa telah menimbulkan penderitaan rakyat Pribumi.
2. Berkembangnya paham liberalisme sebagai akibat dari Evolusi Perancis dan Evolusi Industri.
3. Kemenangan partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak Pemerintah Belanda menerapkan system Ekonomi Liberal di Negeri Jajahannya ( Indonesia ).
4. Adanya Traktat Sumatera pada tahun 1871 yang memberikan kebebasan dari Belanda untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh.
Dampak Positif Politik Kolonial Liberal
- Timbul solidaritas antar etnis bumi putra (penduduk pribumi) sehingga mulai ada embrio nasionalisme.
- Lahirnya golongan terpelajar, peningkatan jumlah melek huruf, perkembangan bidang pendidikan
- Meningkatkan peranan bahasa Melayu dan bahasa daerah lain di kalangan penguasa.
Dampak negatif Politik Kolonial Liberal
- Kesenjangan antara golongan bangsawan dan bawah semakin terlihat jelas karena bangsawan kelas atas dapat berseolah dengan baik dan langsung di perkejakan.
- pekerjaan rodi sangat menyengsarakan rakyat