10 Manfaat dan Keistimewaan I’tikaf

Para ulama dan ahli fikih mengatakan bahwa khalwat atau iktikaf memiliki beberapa keistimewaan dan manfaat yang besar bagi tubuh dan jiwa, diantaranya:

  • Menjauhkan manusia dari bahaya lisan yang seringkali mencelakakan dan menjerumuskan manusia ke jurang kebinasaan. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah mencintai hamba yang mengatakan kebaikan dan mendapat manfaat dari perkataannya itu, atau hamba yang diam dan mendapat keselamatan.”
  • Menjauhkan manusia dari sifat riya dan membanggakan diri serta meningkatkan sifat zuhud terhadap dunia sekaligus berakhlak dengan akhlak yang mulia.
  • Menghilangkan dan menyembuhkan gangguan kejiwaan.
  • Menjaga pandangan sehingga tidak melihat segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah.
  • Menyendiri untuk berdzikir. Diriwayatkan bahwa Mu’adz ibn Jabal r.a berkata, “Bicaralah sedikit saja kepada sesama manusia, dan perbanyaklah munajat kepada Tuhanmu, mudah-mudahan dengan begitu engkau melihat Allah.”
  • Melatih dan mendisiplinkan akhlak serta menjauhkan hati dari sifat keras dan sombong. Rasulullah saw bersabda, “Jangan banyak bicara diluar dzikir kepada Allah, karena banyak bicara diluar dzikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan sesungguhnya manusia yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras.”
  • Keteguhan menjalankan ibadah, tafakur, dan muhasabah. Iman al Ghazali mengatakan bahwa keadaan tafakur melampaui keadaan sadar atau terjaga biasa. Dalam keadaan tafakur seseorang dapat mengetahui sesuatu yang tidak diketahui akal dan panca indra dalam keadaan biasa.
  • Kenikmatan munajat, sebagaimana dikatakan oleh Imam al Ghazali bahwa bagi para wali dan para salaf saleh, di dunia ini tidak ada waktu yang menyamai nikmatnya para ahli surga kecuali waktu yang dialami oleh para ahli munajat di malam hari. Mereka benar-benar merasakan manisnya munajat. Sebagian ulama lainnya mengatakan, nikmat munajat bukanlah kenikmatan dunia, melainkan kenikmatan surga yang ditampakan oleh Allah bagi para kekasih-Nya. Tidak ada yangdapat merasakannya kecuali mereka.
  • Muhasabah, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt dalam surat al Hasyr ayat 18, “Hai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri melihat kepada yang telah lalu untuk menghadapi yang aka datang.” Dan dalam surat al Dzariyat ayat 55, “Dan peringatkanlah karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang yang beriman.”
  • Membantu mengusir segala macam pikiran negatif yang merusak dan merugikan, kemudian menggantinya dengan pikiran positif yang bermanfaat untuk menciptakan ketenangan dan kebahagiaan jiwa. Allah swt berfirman dalam surat al Ra’d ayat 28, “Sesungguhnya hanya dengan dzikir kepada Allah hati akan tenang.”