Kolin dan Mio inositol (pengertian, fungsi dan sumbernya)

Kolin merupakan komponen fosfolipida, yaitu lesitin, sfingomielin dan asetilkolin. Lesitin dan sfingomielin merupakan bagian membran sel. Asetilkolin berfungsi sebagai pengantar saraf. Kolin pada umumnya dimakan sebagai lesitin (95% lesitin merupakan fosfatidilkolin). Percobaan pada manusia menunjukkan bahwa kekurangan kolin secara kronis mempengaruhi ingatan. Kebutuhan kolin tinggi pada pertumbuhan dan mungkin melebihi kemampuan bayi untuk mensintesisnya.

Sumber kolin

Kolin bebas terdapat dalam hati, kacang kedelai, havermout, kembang kol dan kol. Telur, hati, kacang kedelai dan kacang tanah merupakan sumber fosfotidilkolin.

Mio-inositol

Inositol terdapat dalam buah-buahan, serealia, sayuran, kacang-kacangan, hati dan jantung. Dalam susunan makanan rata-rata biasa didapat cukup dalam bentuk fosfolipida inositol dan sebagai asam fitat (inositol heksafosfat). Asam fitat mengganggu absorpsi kalsium, besi dan seng.

Fungsi mio-inositol

Mio-inositol adalah satu-satunya dari sembilan isomer inositol yang mempunyai arti biologik. Mio-inositol merupakan senyawa siklik dengan enam karbon dan enam gugus hidroksil dengan struktur menyerupai glukosa.

Mio-inositol terdapat di dalam jaringan hewan sebagai komponen fosfolipida, terutama di dalam otak, cairan serebrospinal dan juga di dalam otot dan jantung serta jaringan lain. inositol bebas terutama terdapat dalam alat reproduksi laki-laki terutama dalam semen.

Peranan faalinya berkaitan dengan kehadirannya dalam fosfatidilinositol yang berarti dengan fungsi fosfolipida dalam membran sel. Fungsinya termasuk mengatur respons sel terhadap rangsangan luar, transmisi saraf dan pengaturan aktivitas enzim. Melalui peranannya dalam sintesis fosfolipida yang mempengaruhi fungsi lipoprotein, mio-inositol mempunyai aktivitas lipotropik.

Metabolisme inositol dipengaruhi oleh kolin dalam makanan, jumlah dan tingkat kejenuhan lemak makanan dan komposisi asam lemak.