Makkah adalah pusat gravitasi bumi

Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Ibrahim ayat 37:

Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur.

Al qurthubi mengatakan bahwa ungkapan “cenderung kepada mereka” berarti cenderung dan tertarik untuk mengunjungi tempat itu (Makkah). Fakhruddin al Razi juga mengatakan, “Sesungguhnya doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim a.s. itu meliputi urusan agama dan dunia. Urusan agama yangdimaksudkan disini adalah karena manusia dijadikan cenderung atau tertarik pergi ke negeri itu (Makkah) untuk menunaikan manasik haji sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah swt. sementara urusan dunia meliputi kecenderungan manusia untuk menjadikan Makkah sebagai pusat interaksi perdagangan sehingga penduduk kota itu mendapatkan penghidupan dan rwzeki yang berlimpah.”

Kecenderungan dan ketertarikan manusia itu merupakan kecenderungan alami yang diciptakan bersamaan dengan penciptaan manusia.

Dua kali dalam setahun matahari tepat berada di atas kota Makkah (Ka’bah), yaitu pada tanggal 28 mei pukul 16.18 dan 16 juli pukul 16.27 (penetapan waktu ini telah dikonversi ke waktu Indonesia bagian barat). Ini terjadi karena adanya rotasi bumi yang tidak tepat pada sumbunya, namun membentuk sudut 23,5°. Akibatnya lintasan garis edar matahari tidak lagi tepat sejajar khatulistiwa, namun embentuk sudut 23,5°. Kemiringan ini juga membuat lintasan edar matahari (gerak semua matahari) berubah-ubah sepanjang tahun dari utara ke selatan kemudian ke utara begitu seterusnya dengan batas 23,5° LU dan 23,5° LS.

Posisi kota Makkah berada pada koordinat 21° 26’ dan 39°49’ BT. Gerak semu matahari dari khatulistiwa (0°) ke garis balik utara (GBU = 23,5° LU) dan kembali ke khatulistiwa (0°) berada dalam rentang 21 maret sampai 23 september, pada rentang inilah matahari melintas tepat di atas kota Makkah sebanyak 2 kali, yaitu pada tanggal 28 mei saat matahari menuju GBU dan pada tanggal 16 juli saat matahari menuju garis balik selatan (GBS = 23,5° LS).

Updated: 28/02/2024 — 19:03