Makkah al Mukaramah adalah pusat bumi dan merupakan titik pertemuan gelombang seluruh alam semesta

Makkah al Mukaramah adalah pusat daratan di muka bumi. Kesimpulan ini didapatkan setelah dilakukan penelitian selama bertahun-tahun, yang melibatkan berabagi bidang ilmu, termasuk matematika dan geologi.

Ada fakta yang mencengangkan, ternyata Makkah itu adalah pusat bumi. Apabila menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada saat yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut.

Gambar-gambar satelit yang muncul pada tahun 90-an, menunjukan hasil yang sama keitka studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan. Secara ilmiah, lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan itu terus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Jadi, sesuai dengan kehendak Allah, Makkah merupakan pusat atau jantung bumi (axis mundi). Fakta ini dikuatkan oleh penelitian beberapa ilmuwan yang menyebutkan bahwa Makkah merupakan pusat berkumpulnya gelombang daya tarik magnetis, dan didukung pula oleh berbagai fenomena menakjubkan yang sering dirasakan oleh orang-orang yang mengunjunginya untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.

Jiwa mereka seakan tertarik oleh egala sesuatu yang ada di dalamnya, tanahnya, gunung-gunungnya, dan segala sudut kota Makkah. Perasaan ini selalu muncul dalam hati setiap orang yang berkunjung kesana sajak mula pertama bumi ada.

Bumi ini merupakan salah satu planet yang terus berinteraksi dengan planet dan bintang-bintang lain melalui daya tarik yang keluar dari pusatnya masing-masing. Daya tarik itulah yang kita sebut gelombang. Titik pertemuan gelombang itu adalah titik yang digambarkan para ilmuwan Amerika dalam ilmu topografi dengan letak geografis tertentu, tanpa didasari oleh panduan atau keyakinan agama tertentu. Mereka meneliti dengan seksama siang dan malam sementara dihadapan mereka terpampang peta bumi dan berbagai perangkat perhitungan lain hingga akhirnya menemukan bahwa titik pertemuan gelombang-gelombang semesta itu adalah Makkah.