Diriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa Rasulullah saw, membasuh kepalanya dan dua telinganya, baik bagian luar maupun bagian dalam. Membersihkan telinga sangat besar sekali manfaatnya, sebab telinga menjadi tempat masuknya kotoran, debu, kuman, dan bakteri yang melekat di bagian luar dan bagian dalam telinga atau memasuki bagian dalam organ pendengaran.
Kotoran atau kuman yang memasuki telinga akan mempengaruhi kemampuan pendengaran. Kotoran itu berkumpul dan mengental, dan kemudian mengeras menutupi lubang telinga. Gangguan pendengaran sering diakibatkan oleh masalah itu.
Wudhu yang dilakukan secara rutin setiap hari dapat membersihkan telinga, baik bagian dalam maupun bagian luar, sehingga terjaga dari kotoran, debu, kuman, dan bakteri yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau infeksi telinga.
Telinga manusia menghimpun berbagai kekuatan, tidak hanya kekuatan pendengaran, tetapi juga indra lainnya. Ketika organ tubuh manusia bagian dalam atau yang jauh dari organ pendengaran mengalami gangguan, telinga akan merasakannya dan fungsi pendengarannya terganggu. Sering kali ketika bagian tubuh lain merasa sakit, atau diserang flu atau demam, fungsi pendengaran kita terganggu.
Apabila kita perhatikan, bentuk dan lekuk-lekuk bagian dalam telinga manusia ternyata mirip dengan gambaran tubuh manusia ketika berada di dalam rahim. Bagian kepala berada di bawah, sedangkan bagian kaki di atas, disertai tulang punggung yang melengkung seperti lekukan telinga.
Sistem pengobatan China meyakini adanya hubungan tak terpisahkan antara jaringan saraf pada telinga dan semua bagian tubuh manusia. Mereka mengobati tubuh yang terasa sakit dengan cara memijat bagian tertentu dari telinga, atau menusukkan jarum (akupuntur), atau mengalirkan listrik bertegangan rendah pada bagian tertentu dari telinga.
Pembersihan telinga dalam wudhu dengan ibu jari dan telunjuk dapat membantu melancarkan peredaran darah tubuh manusia secara keseluruhan.