Minuman keras akan sangat berpengaruh buruk bagi kesehatan, dan membahayakan jiwa peminumnya. Salah satu pengaruh buruk minuman keras terhadap tubuh adalah yang timbul pada ulu hati, karena secara ilmiah terbukti bahwa ketika seseorang meminum minuman keras atau minum beberapa kapsul obat penenang yang kuat (berdosis tinggi) di sela-sela 24 jam, maka detak jantung bertambah banyak daripada biasanya, yakni sekitar 12 denyutan dalam 1 menit. Kerja ekstra (tambahan) bagi hati ini akan berpengaruh terhadap otot dan sarafnya.
Apabila metanol (yang sering ada dalam minuman oplosan) masuk ke dalam tubuh, maka konsekuensinya tubuh akan keracunan. Sebab racun yang terdapat dalam metanol disebabkan oleh adanya proses oksidasi metanol di dalam tubuh menjadi formaldehid dan asam format. Inilah yang menyebabkan racun dan membahayakan tubuh orang yang sering kali mengonsumsi minuman keras.
Saat sudah menjadi asam format, tubuh sulit mengeluarkannya. Ketika kondisi ini menimpa, akibatnya adalah pH tubuh menurun sampai 7,37. Bagi seseorang yang suka minuman keras, dia pasti akan merasakan adanya penurunan asam atau basa dalam darah. Staminanya tidak stabil, dan seringkali mengalami kecapaian. Semuanya itu disebabkan oleh sistem pengatur tubuh yang tidak lagi mampu mengatur pH darah.
Dalam kondisi yang lebih parah, biasanya seorang pemabuk kelas berat semakin sulit mengeluarkan asam format dari tubuhnya. Maka, risiko yang muncul ialah penurunan pH di bawah 7,20. Kondisi seperti ini sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan turunnya volume menit jantung, gangguan ritme jantung, hipotensi (sampai terjadi shock), gangguan kesadaran, serta koma.
Oleh karena itu, minuman keras sangat mengancam kestabilan jantung. Orang yang suka mengonsumsi minuman keras akan merasakan gejala-gejala keluhan berupa sakit kepala, pusing, mual, muntah, gangguan penglihatan, bahkan sampai kematian. Orang yang sudah kecanduan minuman keras, dan mengalami keracunan bisa saja terjadi kerusakan pada saraf penglihatan (atropi opticus)