Endotermik (“pemanasan dalam”) dalam kaidah pembahasan termodinamika menggambarkan suatu proses atau reaksi yang menyerap panas. Asal kata eksotermik adalah dari awalan kata bahasa Yunani “endo-” (yang berarti di dalam) dan “thermein” (yang berarti panas). Kebalikan dari proses endotermik adalah proses eksotermik, yaitu proses yang melepaskan energi dalam bentuk panas. Istilah “endotermik” diciptakan oleh Marcellin Berthelot (25 Oktober 1827 – 18 Maret 1907), seorang ahli kimia dari Perancis.
Beberapa contoh dari sebuah reaksi endotermik dalam kehidupan sehari-hari adalah:
- Proses penguapan air dan fotosintesis.
- Sebungkus es kimia (bahasa Inggris: chemical ice pack), untuk penghilang rasa sakit saat cedera berolahraga yang terdiri dari ammonium nitrat dan air.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor (terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem). Reaksi endoterm (endo-adalah awalan yang berarti “ke dalam”), di mana kalor harus disalurkan ke sistem oleh lingkungan.
Pada reaksi ini, terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Reaksi endoterm menyerap sejumlah energi sehingga energi sehingga energi sistem bertambah. Karena entalpi bertambah, perubahan entalpinya bertanda positif.
Dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut:
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya, entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp-Hr) bertanda positif. Dan dapat dinyatakan perubahan entalpi untuk reaksi endoterm sebagai berikut:
∆H = Hp-Hr > 0 (Positif)
Jika dalam reaksi endoterm dalam grafik dengan proses reaksi (sebagai sumbu x) dan energi (sebagai sumbu y) dapat dilihat antara perbandingan kalor pada reaktan/pereaksi dengan produk/hasil reaksi bahwa kalor yang diserap lebih banyak pada produk/hasil reaksi. Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya H akhir ( H dari zat-zat produk reaksi) lebih besar daripada entalpi H awal (H dari zat-zat pereaksi). Akibatnya, perubahan entalpi (∆H) yaitu selisih antara entalpi (H) akhir dengan entalpi (H) awal. Sehingga nilainya bertanda positif. Hal ini ditandai dengan menurunnya suhu lingkungan dan bertambahnya suhu pada sistem.
Contoh reaksi endoterm antara lain:
- Reaksi antara barium hidroksida (Ba(OH)2) dan kristal amonium klorida (NH4Cl) dengan penambahan beberapa tetes air
- Reaksi antara amonium tiosianat (NH4SCN) dan barium hidroksida dekahidrat (Ba(OH)2.10H2O)
- Peristiwa pembekuan es
- Asimilasi
- Fotosintesis
- Penguraian merkuri(II) oksida (HgO) pada suhu tinggi