Pengertian, Contoh Transpor aktif dan Transpor Pasif

Selamat berjumpa kembali kawan-kawan, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang pengertian serta contoh dari Transpor aktif dan Transpor Pasif. Mudah-mudahan pengertian serta contoh dari Transpor aktif dan Transpor Pasif ini bermanfaat banyak.

Pengertian Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel.

Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, di mana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium-kalium. Transpor aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi.

Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada membran, di mana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan. Proses transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka ke arah dalam sel menjadi membuka ke bagian luar sel.

Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju ke luar sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka ke arah luar menjadi membuka ke arah dalam sel dan ion kalium dilepaskan ke dalam sel.

Transpor aktif adalah pergerakan molekul melintasi membran dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah ke suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi — dalam arah melawan gradien konsentrasi. Transportasi aktif membutuhkan energi seluler untuk mencapai gerakan ini.

Ada dua jenis transpor aktif – transportasi aktif primer yang menggunakan ATP, dan transportasi aktif sekunder yang menggunakan gradien elektrokimia. Contoh transportasi aktif dalam fisiologi manusia adalah penyerapan glukosa di usus.

Mekanisme transportasi seluler

Transpor aktif adalah pergerakan molekul melintasi membran dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah ke daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi — dalam arah melawan gradien konsentrasi atau faktor penghambat lainnya (seringkali gradien konsentrasi).

Tidak seperti transportasi pasif, yang menggunakan energi kinetik dan entropi alami dari molekul yang bergerak menuruni gradien, transpor aktif menggunakan energi seluler untuk memindahkannya melawan gradien, tolakan kutub, atau resistensi lainnya. Transpor aktif biasanya dikaitkan dengan akumulasi konsentrasi tinggi molekul yang dibutuhkan sel, seperti ion, glukosa dan asam amino.

Jika prosesnya menggunakan energi kimia, seperti dari adenosine triphosphate (ATP), itu disebut transportasi aktif primer. Transportasi aktif sekunder melibatkan penggunaan gradien elektrokimia. Contoh transpor aktif termasuk pengambilan glukosa di usus pada manusia dan penyerapan ion mineral ke dalam sel-sel rambut akar tanaman.

Perbedaan transport aktif dan transport pasif

Apa itu Transport pasif?

Pengertian Transport pasif adalah transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transport pasif mencakup osmosis dan difusi.

Osmosis

Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, di mana molekul air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang.

Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.

Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan).

Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi. Contoh peristiwa osmosis adalah air laut yang meskipun memiliki beragam jenis zat terlarut, molekul airnya tetap akan bergerak ke larutan gula yang konsentrasinya sangat tinggi.

Difusi

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.

Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.

Sebutkan faktor yang memengaruhi kecepatan difusi!
  1. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
  2. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
  3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
  4. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
  5. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Difusi yang dilakukan oleh sel hidup contohnya adalah peristiwa masuknya O2 dan keluarnya CO2

Perbedaan Transpor aktif  dan Transpor pasif

  1. Transpor aktif membutuhkan energi sedangkan Transpor pasif tidak.
  2. transpor aktif melibatkan molekul atau zat terlarut melawan gradien konsentrasi sedangkan transpor pasif melibatkan molekul atau zat terlarut yang mengalir sepanjang gradien konsentrasi.
  3. Transpor aktif dan pasif adalah istilah yang digunakan dalam tumbuhan dan hewan serta tubuh manusia.
Updated: 18/04/2024 — 03:05