Pengertian dan Ciri Tumbuhan berbunga angiosperma

Pengertian tumbuhan berbunga atau Anthophyta (“tumbuhan bunga”) atau Magnoliophyta (“tumbuhan sekerabat dengan magnolia”) adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk bunga.

Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup ini juga menjadi ciri khasnya yang lain, sehingga kelompok ini dikenal pula sebagai Angiospermae (“berbiji terbungkus/tertutup”). Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji (Spermatophyta) yang lain: tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).

Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno yaitu aggeion, “penyangga” atau “pelindung” dan sperma, bentuk jamak untuk “biji” yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690.

Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati takson sebagai divisio. Namun, Sistem klasifikasi APG II dan pelanjutnya, Sistem klasifikasi APG III, yang berdasarkan pengelompokan filogeni versi APG, tumbuhan berbunga ditempatkan dalam suatu klad yang tidak menempati suatu takson dan dinamakan Angiospermae.

Pengertian angiospermae adalah tumbuhan yang memiliki berbiji tertutup. Angiospermae merupakan salah satu tumbuhan berbiji (spermatophyta) selain tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae).

Sebutkan Ciri dari angiospermae!

  • Xylem terdiri dari trakeida dan trakea
  • Berakar serabut dan tunggang
  • Bakal biji akan dititp daun buah
  • Daun umumnya lebar, tunggal atau majemuk
  • Habitat berupa pohon, herba, perdu, atau semak
  • Terdiri dari batang, bunga, daun, dan akar
  • Bentuk Daunnya pipih dengan tulang daun bermacam-macam
  • Putik dengan bakal biji didalamnya tidak tampak
  • Bentuk tulang daun bervariasi, bisa lurus, menjari, atau menyirip
  • Biji terlindungi oleh bakal buah
  • Bentuk dan ukuran tubuh yang bermacam-macam
  • Reproduksi secara generatif dan vegetatif
  • Bunga mempunyai kelopak, mahkota, benang sari dan putik
  • Floem dengan sel-sel pengiring
  • Daun buah berdaging tebal
  • Pembuahan dengan waktu singkat
  • Batang bercabang juga tidak bercabang
  • Mempunyai pembuluh xilem
  • Bunga yang tersusun dari sporofil dan bagian-bagiannya
  • Terjadi pembuahan ganda
  • Alat reproduksi disebut bunga
  • Batangnya ada yang mempunyai kambium dan ada juga yang tidak berkambium

Evolusi angiosperma

Montsechia vidalii, tanaman air yang ditemukan di Spanyol, telah diidentifikasi sebagai tumbuhan berbunga tertua, yang tumbuh sekitar 130 juta tahun lalu, dengan fosil dari zaman Cretaceous.

Dalam pemeriksaan ulang lebih dari 1.000 fosil, para ilmuwan menyimpulkan bahwa tanaman ini sudah mampu menghasilkan buah sederhana, suatu sifat dasar yang mendefinisikan angiosperma, dan kemungkinan menghasilkan bunga jantan dan betina pada tanaman terpisah.

Mengingat habitatnya yang berada di perairan, penemuan ini menunjukkan bahwa penyerbukan air mungkin lebih penting dalam evolusi bunga daripada yang pernah diperkirakan sebelumnya.

Angiosperma

Karakteristik angiosperma

Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan apomorfi (ciri-ciri terwariskan) yang khas dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada bagian reproduktif. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:

a. Bunga

Bunga menjadi penciri yang paling nyata dan membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain. Bunga membantu kelompok tumbuhan ini memperluas kemampuan evolusi dan lungkang (ruang prasyarat hidup atau niche) ekologisnya sehingga membuatnya sangat sesuai untuk hidup di daratan.

b. Benang sari

Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah berevolusi untuk dapat beradaptasi dengan penyerbuk dan untuk mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas jangkauan ruang hidupnya.

c. Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi

Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ betina, dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.

d. Karpela menutup rapat bakal biji

Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum).

Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi buah. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.

e. Ukuran gametofit betina sangat tereduksi

Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan.

Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.

f. Endosperma

Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya.