Pada jaman sekarang ini istilah nuklir dan kimia merupakan hal yang familiar. Hal ini disebabkan karena fungsi atau kegunaana keduanya dalam kehidupan yang besar sekali. Diantara reaksi kimia dan reaksi nuklir terdapat beberapa perbedaan, tetapi sebelum menjelaskan mengenai perbedaannya, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenaia pengertian reaksi kimia dan reaksi nuklir.
Apa yang disebut dengan reaksi nuklir?
Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya bagi manusia.
Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali. Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium dan Uranium (terutama Plutonium-239, Uranium-235), sedangkan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).
Apa yang dimaksud dengan reaksi kimia?
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.
Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.
Bedanya reaksai nuklir dengan reaksi kimia
- Sementara reaksi nuklir terjadi di dalam nukleus atom, elektron dalam atom bertanggung jawab atas reaksi kimia.
- Reaksi kimia melibatkan transfer, kehilangan, keuntungan dan pembagian elektron dan tidak ada yang terjadi di dalam nukleus. Reaksi nuklir melibatkan dekomposisi nukleus dan tidak ada hubungannya dengan elektron.
- Dalam reaksi nuklir, proton dan neutron bereaksi di dalam nukleus dan reaksi kimia yang bereaksi elektron di luar nukleus.
- Saat membandingkan energi, reaksi kimia hanya melibatkan perubahan energi rendah, dimana reaksi nuklir memiliki perubahan energi yang sangat tinggi.