Pengertian, Tahapan dan Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia

Manusia adalah makhluk yang dimuliakan Allah. Manusia diberi akal oleh Allah untuk bisa membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang halal dan yang haram, serta agar selalu beribadah kepada Allah.

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.

Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga kelestariannya.

Manusia itu tumbuh dan berkembang, artinya dari mulai janin di dalam kandungan, kemudian lahir ke dunia, dan berakhir dengan kematian. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan disajikan secara singkat mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia. Semoga bermanfaat.

Perkembangan di dalam rahim

Pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim dimulai ketika terjadi penggabungan antara sel sperma dan sel telur. Rahim hanya dimiliki perempuan. Jadi, pertumbuhan dan perkembangan pertama kali terjadi di dalam tubuh seorang ibu.

Bergabungnya sel sperma dan sel telur akan membentuk zigot. Proses tersebut dinamakan dengan proses pembuahan atau fertilisasi. Setelah terjadi pembuahan, zigot akan terus membelah dan membentuk embrio. Setelah 120 jam dari pembelahan, embrio akan menempel di dinding rahim ibu.

Masa pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim disebut juga dengan masa kehamilan. Masa kehamilan itu terjadi selama kurang lebih 38 minggu. Setelah kurang lebih 38 minggu di dalam rahim, bayi akan lahir ke dunia dan memulai pertumbuhan dan perkembangannya di luar rahim.

Perkembangan di luar rahim

Masa Balita

Masa balita adalah masa anak di bawah usia lima tahun. Pada masa ini, anak tumbuh dan berkembang sangat pesat. Saat baru lahir, bayi belum bisa melakukan apa-apa. Waktu usia sebulan, indra penglihat dan pendengar mulai berfungsi. Bayi sudah bisa melihat sinar dan mendengar suara. Pada usia 5–6 bulan, bayi mulai tengkurap dengan kepala tegak.

Bayi mulai merangkak dan berdiri saat berusia 9–12 bulan. Ketika mencapai usia delapan belas bulan, bayi mampu berjalan sendiri. Pada usia 2–3 tahun, bayi mulai berbicara dalam kalimat yang sederhana. Memasuki usia tiga tahun, bayi mulai bisa mengungkapkan pikiran. Pengungkapan ini dapat berupa gerakan terhadap suatu benda.

Masa pengungkapan ini merupakan masa bermain. Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangnnya juga berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum.

Masa Remaja

Masa ini dikenal sebagai masa puber. Masa puber yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja dan pada masa ini, terjadi perubahan yang besar pada remaja, yaitu meningkatnya hormon seksualitas dan mulai berkembangnya organ- organ seksual serta organ-organ reproduksi remaja. Masa puber pada anak perempuan biasanya datang lebih cepat dari anak laki-laki. Masa puber perempuan terjadi sekitar usia 9 s.d.12 tahun sedangkan laki-laki usia 10 s.d. 14 tahun.

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama. Umumnya, siklus menstruasi pada wanita terjadi dalam rentang waktu 28 hari. Sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Pubertas berasal dari kata bubescere artinya mendapatkan pubes atau rambut kemaluan yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menampakkan perkembangan seksual.

Perkembangan fisik pada masa puber

Perubahan fisik perempuan berbeda dengan laki-laki. Perubahan fisik perempuan ditandai dengan perubahan fisik sebagai berikut :

  1. Perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu;
  2. Organ reproduksi mulai menghasilkan sel telur, ditandai dengan datangnya haid atau menstruasi;
  3. Payudara mulai berkembang;
  4. Tumbuh rambut di ketiak dan pangkal paha;
  5. Kulit menjadi lebih halus.

Sedangkan pertumbuhan fisik pada laki-laki ditandai dengan perubahan fisik sebagai berikut :

  1. Suara menjadi besar (berat);
  2. Tumbuh kumis, janggut, dan cambang;
  3. Tumbuh rambut di ketiak dan pangkal paha;
  4. Tumbuh jakun di leher;
  5. Bahu lebih lebar sehingga dada membidang;
  6. Pertumbuhan pada organ kelamin yang diikuti kematangan organ reproduksi.

Masa Dewasa

Setelah melewati masa remaja, kamu akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuhmu mencapai ukuran maksimal. Tinggi badanmu akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan. Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus berprestasi.

Masa dewasa satu tingkat lebih tinggi dari masa remaja. Masa ini terjadi pada usia sekitar 20 tahun. Pada masa ini tidak terjadi pertumbuhan fisik. Tetapi, pertumbuhan dan perkembangan secara emosional masih terjadi. Pada masa dewasa, orang akan berpikir untuk bekerja dan menikah.

Masa Usia Lanjut

Masa lanjut usia disebut juga masa tua, masa tua dimulai sekitar usia 60 tahun. Pada masa ini terjadi penurunan fungsi tubuh. Orang lajut usia mulai kehilangan kekuatan tubuh, kulit menjadi keriput, terjadi pengeroposan tulang, gigi mulai tanggal, ketajaman penglihatan dan pendengaran mulai berkurang bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan lain-lain.