Orang yang melaksanakan shalat akan memiliki ketenangan dan menghilangkan kegelisahan dan stress. Mereka memiliki rasa percaya diri karena berpandangan bahwa semua persoalan hidup itu adalah kehendak dari Allah. Keyakinan bahwa segala sesuatu yang menimpa dirinya berasal dari Allah, akan menimbulkan ketenangan jiwa.
Ketika mendirikan shalat, seorang muslim menyampaikan segala permasalahan, kesulitan dan persoalan hidup yang dialaminya kepada Allah. ia berserah diri sepenuhnya dan berharap pertolongan dari Allah untuk menjaganya dari segala kesulitan.
Selain itu, ketika sedang shalat akan melakukan berbagai gerakan yang berbeda, dan perubahan gerakan yang konstan itu dapat menghilangkan kesedihan dan kegelisahan yang memenuhi dadanya. Rasulullah saw menganjurkan kepada umatnya agar mewaspadai amarah yang dapat menghancurkan jiwa, dengan berwudhu lalu melaksanakan shalat.
Penelitian menunjukan bahwa shalat itu dapat mempengaruhi sistem saraf. Karena itulah, Rasulullah saw akan mendirikan shalat ketika menghadapi suatu persoalan atau kesulitan. Ia juga memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan azan dengan mengatakan,”Senangkanlah kami wahai Bilal.”
Sujud kepada Allah dapat membebaskan manusia dari kegelisahan, keresahan dan tekanan kejiwaan, sekaligus juga melindunginya dari serangan penyakit organ dan penyakit saraf.
Selain itu, sujud dalam shalat juga mengurangi risiko terserang gangguan kejiwaan yang diakibatkan oleh kegelisahan, kekhawatiran dan depresi. Gerakan sujud juga dapat menyembuhkan sakit kepala, gangguan saraf, dan juga mengurangi risiko kanker.