Sifat-sifat Gas Mulia

Dikutip dari situs Wikepedia, Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Unsur pertama gas mulia yang ditemukan adalah argon, yang ditemukan oleh seorang kimiawan inggris bernama Sir William Ramsey. Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.

Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif). Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6. Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.

Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia banyak digunakan dalam sektor perindustrian. Berikut adalah gas-gas mulia:

  • Helium
  • Neon
  • Argon
  • Kripton
  • Xenon
  • Radon

Sifat khusus gas mulia

  1. konfigurasi elektron gas mulia memiliki struktur elektron yang stabil.
  2. struktur elektron yang stabil menyebabkan gas mulia mempunyai energi ionisasi yang besar, bahkan terbesar jika dibandingkan dengan unsur-unsur golongan lain atau unsur yang satu periode dengannya.
  3. Gas mulia disebut juga golongan 0 dan bervalensi 0, berdasarkan anggapan tidak mampu membentuk ikatan apapun dengan atom lain.
  4. Semakin ke bawah, energy ionisasi gas mulia semakin kecil (semakin reaktif). Unsur Kripton (Kr) dan Xenon (Xe) dapat di sintesis menjadi senyawa dengan unsur lain.
  5. Unsur Radon bersifat radioaktif.