Warna Senyawa Dan Tingkat Oksidasi Unsur Transisi Periode Keempat

Tingkat Oksidasi unsur transisi periode keempat

Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki oleh atom jika elektron valensinya cenderung tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya, yang memiliki keelektronegatifan lebih besar.

unsur-unsur logam transisi cirinya memiliki berbagai tingkat/bilangan oksidasi. Tingkat/bilangan oksidasi unsur-unsur transisi paling umum adalah +2, yaitu dihasilkan dari logam transisi dengan melepas 2 elektron valensi pada subkulit 4s, sehingga membentuk ion seperti Zn2+, Cu2+, Fe2+. Namun, seperti diketahui tingkat energi subkulit 3d hampir sama dengan tingkat energi subkulit 4s. Jadi, relatif mudah bagi elektron-elektron di subkulit 3d dari atom logam transisi untuk tertarik ke atom lain yang memiliki keelektronegatifan lebih besar, membentuk ikatan ionik (untuk tingkat/bilangan oksidasi +3 ke bawah) dan ikatan kovalen (untuk tingkat/bilangan oksidasi +4 ke atas)

bila disajikan dalam bentuk tabel, maka tingkat oksidasi unsur transisi periode keempat adalah seperti di  bawah ini:

Warna senyawa transisi periode keempat

Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai beragam warna. Kenapa? Karena dalam bentuk unsur, warnanya berada pada bentuk ini. Begitu juga dalam bentuk ion, warnya unsurnya berubah drastis! Wow kan? Sebenarnya warna unsur-unsur transisi sangat banyak, tetapi untuk ada juga unsur-unsur transisi periode keempat ini yang dalam bentuk unsur dan ion tidak berwarna. Kenapa?

Syarat unsur-unsur transisi berwarna:

  • Subkulit 3d-nya harus mempunyai pasangan elektron tidak berpasangan
  • Subkulit 3d-nya harus berisi, tidak boleh kosong

Lho, lalu kenapa ada yang tidak berwarna? Begini:

  • Tidak berwarna karena subkulid 3d-nya penuh dan kosong. Jadi, kalau elektron di subkulid 3d penuh dan kosong, tidak berwarna dong

Namun, ada beberapa unsur-unsur periode keempat dalam bentuk ion yang subkuit 3d-nya kosong dan berisi (3d0) mempunyai warna serta tidak berwarna, yaitu:

  1. VO4 3- (4s0 3d0) = merah
  2. CrO4 2- (4s0 3d0) = kuning
  3. Cr2O7 2- (4s0 3d0) = jingga
  4. MnO4 – (4s0 3d0) = cokelat-ungu
  5. Cu+ (4s0 3d10) = tidak berwarna
  6. Zn2+ (4s0 3d10) = tidak berwarna