Dalam ekosistem terdapat berbagai macam interaksi yang terjadi, baik antara komponen biotik dengan komponen biotik lainnya, ataupun antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Berikut ini adalah berbagai bentuk interaksi yang terjadi dalam ekosistem.
A. Interaksi Antar komponen Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
B. Interaksi antar komponen biotik
Komponen biotik secara timbal balik dapat memengaruhi komponen biotik lainnya. Sebagai contoh dalam peristiwa simbiosis, masing-masing simbion memengaruhi satu sama lain. Seekor lebah menghisap madu dari sekuntum bunga, lebah mendapatkan makanan (berupa madu) dari bunga, namun lebah juga menjadi perantara penyerbukan bunga tersebut. Berdasarkan contoh di atas dapat dilihat bahwa antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan timbal balik. Interaksi antarkomponen biotik dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :
Interaksi intraspesifik
Interaksi intraspesifik yaitu interaksi antar individu dalam satu spesies. Sebagai contoh misalnya dalam koloni lebah madu (Aphis sp.) atau pada koloni rayap (Termit). Pada masing-masing koloni terdapat pembagian kerja yang sangat rapi antara ratu, prajurit, maupun pekerja. Interaksi pada koloni rayap dan lebah ini lebih bersifat saling membantu dan menguntungkan.
Interaksi interspesifik
Interaksi interspesifik yaitu interaksi antar individu yang berbeda spesies. Interaksi interspesifik dibagi menjadi beberapa bentuk sebagai berikut:
a) Predasi
Merupakan interaksi antara organisme pemangsa (predator) dengan mangsanya (prey). Contohnya interaksi antara seekor harimau (predator) dengan seekor kijang (prey), interaksi antara kucing dengan tikus.
b) Kompetisi
Merupakan interaksi antara dua individu (dapat berbeda atau dalam satu spesies) berupa persaingan. Interaksi ini dapat terjadi karena terdapat kepentingan yang sama antar individu yang bersaing (kompetitor). Misalnya persaingan mendapatkan makanan, persaingan mendapatkan daerah/wilayah kekuasaan (dominasi), berebut wilayah mencari makan (feeding ground), berebut tempat tinggal (sarang), berebut pasangan.
c) Simbiosis
Kehidupan bersama antara dua makhluk hidup atau lebih berbeda spesies dalam hubungan yang erat. Simbiosis mutualisme dibagi lagi menjadi beberapa bentuk yaitu:
a.) Simbiosis mutualisme: hubungan simbiotik yang menguntungkan kedua belah pihak. Contohnya: simbiosis antara bakteri Rhizobium dengan akar tanaman Leguminoceae. Bakteri membantu menambat (fiksasi) nitrogen dari udara untuk kepentingan tumbuhan, tapi bakteri juga memperoleh senyawa organik sebagai sumber makanan dari tanaman Leguminoceae;
b.) Simbiosis komensalisme: hubungan simbiotik yang menguntungkan salah satu pihak, tapi pihak lain tidak dirugikan. Contohnya ikan hiu dengan ikan remora;
c.) Simbiosis parasitisme: hubungan simbiotik yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain. Contohnya benalu dengan pohon inang, cacing pita dengan inangnya, cacing hati dengan inangnya.
d ) Netral
kehidupan bersama antara populasi dua spesies atau lebih dalam satu daerah dan masing-masing populasi tersebut tidak saling mengganggu. Contoh: seekor cacing dengan belalang di sawah.
C. Interaksi Antar Komponen Abiotik
Walaupun komponen abiotik bukanlah merupakan mahluk hidup, namun antar komponen abiotik dapat mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, Intensitas cahaya matahari yang menyinari suatu perarian meningkat, maka hal ini akan dapat mempercepat penguapan yang akhirnya terbentuk awan dimana awan ini nantinya akan menghalangi cahaya matahari yang sampai ke permukaan bumi. Contoh lain, Tanah dengan air, semakin sedikit air yang berada dalam tanah, maka semakin kering pula tanah tersebut.