Isya atau salat Isya adalah salah satu salat dari salat lima waktu yang dilakukan setelah awan merah di ufuk barat menghilang sampai menjelang terbitnya matahari. Salat ini terdiri dari 4 rakaat. Salat Isya ialah salat harian ke-5 dalam Islam, dilakukan setelah awan merah di ufuk barat menghilang sampai menjelang terbitnya matahari.
Waktu isya merupakan peralihan dari keadaan semangat untuk bekerja dan beraktivitas menuju keadaan istrahat penuh dan keinginan untuk tidur, seiring dengan semakin pekatnya kegelapan yang meliputi bumi, dan seiring dengan meningkatnya produksi hormon melatonin.
Karena itulah, umat muslik dianjurkan untuk mengakhirkan shalat isya hingga beberapa saat sebelum tidur sebagai penutup seluruh aktivitas kehidupan pada hari itu. Semestinya, mereka langsung tidur setelah melaksanakan shalat isya.
Disebutkan dalam Musnad Ahmad yang diriwayatkan oleh Muaz bin Jabal bahwa suatu ketika Rasulullah saw terlambat mendirikan shalat isya sehingga mereka menyangka beliau telah mendirikan shalat isya dan tidak keluar lagi dari kamarnya. Namun kemudian Rasulullah saw datang dan berkata, “Akhirkanlah shalat ini karena kalian telah diistimewakan dengan shalat ini dibandingkan dengan umat-umat lain, dan tidak satu umat pun sebelum kalian yang dapat mencapai (keutamaan) shalat ini.”
Selama kurun waktu antara shalat isya dan setelahnya, terjadi perubahan berikut:
- Sistem saraf parasimpatetik mengalami peningkatan, menggantikan sistem saraf simpatetik.
- Kecepatan detak jantung menurun, begitu pula suhu tubuh.
- Muncul keinginan untuk tidur, yang dipicu oleh peningkatan produksi hormon melatonin.
- Terjadi penurunan kadar hormon kortisol.
- Sistem kekebalan tubuh meningkat.
- Produksi hormon adrenalin meningkat.
Produksi hormon melatonin secara teratur sangat penting bagi kematangan akal dan fungsi seksual manusia. Keteraturan ini sesuai dengan keteraturan tubuh untuk mengikuti rencana dan aturan kehidupan yang telah ditetapkan.
Karena itulah, kita melihat kedidiplinan umat islam untuk mendirikan shalat pada waktunya merupakan syarat utama tercapainya kesehatan dan kebahagiaan lahir batin.