Air zamzam memiliki keistimewaan untuk memuaskan orang yang dahaga maupun yang lapar. Salah seorang sahabat Nabi saw mengatakan bahwa sebelum masa islam, sumur itu disebut “Syabba’ah” yang berarti “yang mengenyangkan”.
Sumur itu telah memenuhi dan membantu orang-orang Mekah sebelum islam untuk memelihara dan menafkahi keluarga mereka. Pada masa islam, keutamaan dan keistimewaan sumur itu tidak menghilang atau berkurang.
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim bahwa Abu Dzar al Ghifari, ketika tiba di Mekah pertama kali di masa-masa awal dakwah islam, bertahan hidup selama sebulan penuh dengan hanya minum air zamzam.
Tidak hanya berfaedah untuk memuaskan lapar dan dahaga, air zamzam juga sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit. Nabi saw mengatakan bahwa air zamzam adalah “obat yang menyembuhkan”. Rasulullah sendiri biasa membawa air zamzam dalam bejana atau geriba (kantong air terbuat dari kulit). Beliau biasa memercikan air itu kepada orang yang sakit dan meminumkan sebagiannya.
Wahab ibn Munabbih, yang termasuk muslim generasi kedua, mengatakan, “Aku bersumpah deni Dzat yang menguasai jiwaku, Allah akan menyembuhkan penyakit seseorang yang minum air zamzam dan Dia akan memberinya kesehatan yang lebih baik.”
Ada banyak hadist yang menegaskan keutamaan dan kebaikan air zamzam. Diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda tentang air zamzam, “Sesungguhnya ia (air zamzam) adalah air yang diberkahi, makanan yang mengenyangkan.”