Pendapat para ulama muslim tentang Makkah al Mukaramah dan Ka’bah sebagai pusat dan jantung bumi

Al Baihaqi dalam kitab Syu’ab al Iman mengatakan, “Daratan pertama yang ditempatkan Allah di muka bumi adalah daratan Baitullah kemudian dibentangkan darinya bumi ini, dan sesungguhnya gunung pertama yang ditempatkan oleh Allah di muka bumi adalah gunung Abu Qubais di Makkah, dan kemudian dibentangkanlah dari gunung-gunung itu gunung-gunung lain di muka bumi.”

Imam al Razi yang wafat pada 606 H mengatakan, “Ka’bah adalah pusat dan jantung bumi, kemudian Allah memerintahkan semua makhluk-Nya untuk menghadap ke pusat bumi dalam shalat mereka.”

Allah swt berfirman dalam surat al Baqarah ayat 143:

dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

Abu Hayyan al Andalusi menafsirkan ayat diatas bahwa sebagaimana Allah telah menjadikan Ka’bah sebagai pusat bumi, Dia juga menjadikan umat islam sebagai umat penengah diantara umat-umat lain.

Pendapat ini juga dikuatkan oleh al Biqa’i ketika menafsirkan firman Allah dalam surat al An’am ayat 92:

dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan Kitab-Kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.

Al Biqa’i mengatakan bahwa Ummul Qura dalam ayat itu mengacu pada kota Makkah. Disebut Ummu Qura, induk negeri-neger, karena Makkah adalah tempat lahirnya agama dan menjadi pusat bumi. Maksud “orang-orang di sekitarnya” adalah seluruh penduduk bumi.

Selain itu, kata ibu (umm) memiliki makna yang sangat penting dalam tradisi islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber keturunan, Makkah juga merupakan sumber semua negeri lain. Kaa ini juga memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain di dunia.