Perbedaan antara endergonik dan Eksergonik

Reaksi Endergonik adalah reaksi yang membutuhkan energi untuk diserap dalam rangka untuk itu berlangsung. Reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita dan dalam diri kita. Misalnya perut anda menggunakan asam untuk memecah molekul makanan untuk pencernaan. Reaksi kimia umum lainnya yang terjadi di alam adalah fotosintesis, atau ketika tanaman mengubah sinar matahari menjadi energi yang dapat digunakan. Semua reaksi kimia melibatkan energi.

Reaksi endergonik merupakan reaksi yang membutuhkan energi untuk diserap dalam supaya reaksi itu dapat berlangsung. Reaksi endergonik tidak spontan. Ini berarti mereka memerlukan kerja atau masukan kekuatan – sering dalam bentuk energi – bagi mereka untuk memulai. Terkadang energi awal yang diperlukan untuk mendapatkan reaksi memulai adalah semua energi yang dibutuhkan, sementara lain waktu reaksi terus menyerap energi sepanjang seluruh proses.

Eksergonik menurut kamus besar bahasa Indonesia merupakan reaksi pembekal tenaga, misalnya pengoksidan bahan makanan. Eksergonik merupakan reaksi kimia yang mengeluarkan energi, reaksi ini berlangsung dengan mengeluarkan energi bebas, Karena campuran kimiawi kehilangan energi bebas, ∆G adalah negatif untuk suatu reaksi eksergonik. Dengan kata lain, reaksi- reaksi eksergonik adalah yang terjadi secara spontan. Besarnya ∆G untuk suatu reaksi eksergonik adalah jumlah keja maksimum yang dapat dilakukan oleh reaksi itu.

Contoh reaksi Eksergonik:

1. Siklus asam sitrat
2. Oksidasi Lemak
3. Fosforilasi Oksidatif
4. Glikolisis

Bedanya endergonik dan Eksergonik

Reaksi eksergonik merupakan reaksi yang melepaskan energi umumnya adalah reaksi katabolisme sedangkan reaksi endergonik adalah reaksi yang membutuhkan energi umumnya adalah reaksi anabolisme