Pada pembahasan kali ini saya akan menjelaskan mengenai paramagnetik dan diamagnetik. Mungkin banyak orang yang masih awam dengan istilah tersebut, bahkan sama sekali belum mendengarnya. Baiklah, tanpa panjang lebar lagi kita simak saja uraian berikut ini.
Pengertian Diamagnetisme
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak-menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat.
Sifat diamagnetik material
emua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan elektron, termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik. Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut ‘non-magnetik’, termasuk di antaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik, serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri, emas dan bismut. Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna.
Pengertian paramagnetik
aramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan kata lain, suseptibilitas magnetik positif). Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang juga tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu medan magnet eksternal tak lagi diterapkan.
Bedanya paramagnetik dengan diamagnetik
- Benda-benda yang ditarik dengan gaya yang lemah oleh magnet disebut bahan paramagnetik. Contoh benda ini seperti aluminium dan platina.
- Benda-benda yang ditolak oleh magnet disebut bahan diamagnetik. Contoh benda ini seperti tembaga, emas, seng, dan garam dapur.
- Medan magnet yang diciptakan oleh bahan paramagnetik berada searah dengan medan magnet luar sedangkan medan magnet yang diciptakan oleh bahan diamagnetik menentang arah dengan medan magnet eksternal
- bahan paramagnetik memiliki setidaknya satu elektron tidak berpasangan dalam sistem, tetapi bahan diamagnetik memiliki semua elektron mereka berpasangan
- bahan paramagnetik tertarik oleh medan magnet eksternal sedangkan bahan diamagnetik akan ditolak.
- Paramagnetisme adalah perilaku magnet kuat yang hanya ditunjukan pada bahan tertentu, sedangkan diamagnetisme adalah perilaku magnetik lemah yang umumnya ditunjukkan oleh semua bahan dan mudah ditekan dengan adanya sifat magnetik kuat.