Pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanaman merupakan hasil dari berbagai proses fisiologi, melibatkan faktor genotipe yang berinteraksi dalam tubuh tanaman dengan faktor lingkungan. Proses tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk, dan jumlah. Ciri-ciri pertumbuhan pada tanaman yang tampak sebagai fenotipe utamanya dipengaruhi oleh faktor genotipe, sedangkan ciri-ciri lainnya ditentukan oleh pengaruh lingkungan sehingga pertumbuhan merupakan fungsi dari genotipe x lingkungan. Dalam usaha pertanian, aspek pertumbuhan tanaman mengacu pada tujuan utamanya yaitu memaksimalkan laju pertumbuhan dan hasil panen melalui manipulasi genetik dan lingkungan.
Secara umum, pertumbuhan didefinisikan sebagai proses pembelahan dan pemanjangan sel. Pertumbuhan tanaman dalam arti terbatas menunjuk pada pertambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan pertambahan protoplasma dan bobot kering pada tanaman. Pertambahan bobot kering umumnya digunakan sebagai penunjuk ciri pertumbuhan karena pada umumnya hal tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang paling besar. Adapun parameter lain di antaranya adalah tinggi, volume, dan luas daun juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pertumbuhan pada tanaman. Adapun parameter lain yaitu bobot basah tidak banyak digunakan karena angkanya berfluktuasi walaupun pada kepentingan tertentu, parameter ini menjadi penting daripada bobot kering (digabung dengan faktor kualitas) terutama pada studi dan produksi hortikultura.
Perkembangan
Perkembangan dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:
- Biologi perkembangan – studi tentang bagaimana organisme tumbuh dan berkembang
- Pembangunan berkelanjutan – adalah proses pembangunan lahan
- Psikologi perkembangan – salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan manusia sejak lahir sampai dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbeda- beda antara spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut.
Pembelahan Sel
Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina), terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus. Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang berlubang disebut blastula.
Morfogenesis
Blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh embrio.
Diferensiasi
Blastula terus membelah dan membentuk gastrula. Dari gastrula terbentuk embrio. Sel-sel embrio berkembang terus membentuk jaringan, organ, dan sistem organ yang membentuk struktur dan fungsi khusus yang nantinya difungsikan pada waktu dewasa.
Pertumbuhan
Setelah terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk hidup menjadi lebih besar. Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan. Perkembangan adalah proses mencapai kedewasaan. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, yaitu per-tumbuhan dapat diukur dengan ukuran tertentu, sedangkan perkembangan tidak dapat diukur dengan suatu ukuran.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman (tumbuhan)
Tahap Awal Pertumbuhan
Pertumbuhan pada biji dimulai ketika proses fisika, kimia dan biologi berlangsung. Pertama – tama biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran biji semakin bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk ke dalam biji, enzim – enzim mulai aktif sehingga terjadi berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini yaitu mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
Perkecambahan
Perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada saat biji mengalami perecambahan, bagian plumula akan tumbuh dan berkembang menjadi batang sedangkan radikula akan tumbuh menjadi akar.
Pertumbuhan Primer
Fase perkecambahan di atas akan diikuti oleh pertumbuhan tiga system jaringan primer yang terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan akan membentuk akar, batang dan daun.
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi setelah meristem primer membentuk jaringan permanen. Pertumbuhan sekunder ini hanya terjadi pada tumbuhan dikotil, yaitu pembentukan kambium yang terbentuk dari kolenkim dan parenkim.