4 faktor latar belakang dibentuknya APEC

APEC, artinya kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, atau dalam bahasa Inggrisnya Asia-Pacific Economic Cooperation. APEC ini merupakan sebuah forum ekonomi 21 negara di Lingkar Pasifik, dan memiliki tujuan untuk mengukuhkan pertumbuhan ekonomi, mempererat komunitas dan mendorong perdagangan bebas di seluruh kawasan Asia-Pasifik.

Alasan didirikannya APEC

APEC didirikan pada tahun 1989, disebabkan antara lain:

  1. Perubahan dalam konstelasi politik dunia, seperti munculnya berbagai kelompok perdagangan regional yang bersifat tertutup dan cenderung membedakan kedudukan negara-negara Asia Pasifik dalam bidang perdagangan ekonomi dan Investasi . Adanya dinamika proses globalisasi. Dinamika ini berdampak pada perubahan yang sangat luas dan terjadi sangat global di seluruh belahan bumi termasuk kawasan asia pasifik. Perubahan ini kemudian mendorong perubahan perekonomian negara-negara di kawasan asia pasifik menjadi saling tergantung (Interpedensi)
  2. Berkembangnya bidang teknologi komunikasi yang mendukung terwujudnya kerja sama Negara-negara asia Pasifik
  3. Adanya perubahan besar di bidang politik dan ekonomi yang terjadi berlangsung di Uni Soviet dan Eropa timur
  4. untuk mendirikan pasar baru untuk produk agrikultural dan bahan mentah di luar Eropa.

Sejarah terbentuknya APEC

Tanggal Januari 1989, Perdana Menteri Australia Bob Hawke mengusulkan untuk didirikannya kerja sama ekonomi yang lebih efektif untuk kawasan Asia-Pasifik. Hal ini berujung pada pertemuan pertama APEC di ibukota Australia, Canberra, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Australia Gareth Evans. Rapat ini dihadiri oleh menteri dari 12 negara, dan berujung pada komitmen untuk mengadakan pertemuan tahunan untuk masa depan di Singapura dan Korea Selatan.

Negara-negara dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menentang usulan awal, dan sebagai gantinya mengusulkan Kaukus Ekonomi Asia Timur yang tidak memasukkan negara non-Asia seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Negara-negara di kawasan Amerika menentang usulan ini, serta usulan ini juga mendapat kritikan pedas oleh Jepang dan Amerika Serikat.

Rapat Ekonomi pemimpin APEC diadakan pertama kali diadakan pada tahun 1993 saat Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, setelah berdiskusi bersama Perdana Menteri Australia Paul Keating, mengundang para kepala pemerintahan dari negara-negara anggota untuk menghadiri pertemuan di Pulau Blake. Clinton berharap bahwa hal ini akan melanjutkan negosiasi Uruguay Round yang sedang terhambat. Dalam rapat tsb., beberapa pemimpin menyerukan untuk kelanjutan pengurangan batasan-batasan perdagangan dan investasi, dan menggagas visi sebuah komunitas di kawasan Asia-Pasifik yang dapat mendorong kesejahteraan melalui kerja sama. Akhirnya, didirikanlah pusat Sekretariat APEC di Singapura untuk mengkoordinasi kegiatan dari organisasi tsb.

Dalam pertemuan tahun 1994 di Bogor, Indonesia, para pemimpin APEC mengadopsi Bogor Goals yang bertujuan mendorong perdagangan dan investasi terbuka di Asia-Pasifik dimulai tahun 2010 untuk ekonomi industri dan tahun 2020 untuk ekonomi berkembang. Tahun 1995, APEC mendirikan badan konsultan bisnis bernama APEC Business Advisory Council (ABAC), yang tersusun oleh tiga eksekutif bisnis dari masing-masing negara anggota.

Bulan April 2001, APEC bekerja sama dengan lima organisasi internasional lainnya (Eurostat, IEA, OLADE, OPEC dan UNSD) untuk meluncurkan Joint Oil Data Exercise, yang sekarang dinamai Joint Organization Data Initiative (JODI).