Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum. Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37 °C).
Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.
Fungsi testis
- memproduksi sperma (spermatozoa)
- memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.
Struktur testis
Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang.
Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferens dan akhirnya, penis.
Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon testosteron.
Penyakit pada testis
- radang testis, disebut orchitis
- kanker testis
- radang epididimis, disebut epididimitis
- Anorkidisme, kedua testis tidak ada
- Monorkidisme, hanya terdapat satu buah testis
- Varikokel, mengecilnya testis karena penyempitan pembuluh darah
Testis menghasilkan spermatozoa dan hormon testoteron. hormon testoteron berfungsi untuk mengatur perkembangan ciri ciri kelamin sekunder pada pria seperti suara yang menjadi besar dan tumbuhnya kumis.