Penentuan jenis kelamin pada Mamalia

Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau “berdarah panas”. Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang memiliki empat ruang. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai.

Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan mamalia theria (berplasenta dan berkantung atau marsupial)

Sistem penentuan kelamin XY adalah sistem penentuan kelamin yang dapat ditemui pada mamalia (termasuk manusia) dan beberapa serangga (Drosophila) serta beberapa tumbuhan (Ginkgo). Pada sistem penentuan seks XY, betina memiliki dua dari kromosom seks yang sama jenisnya (XX) dan disebut kelamin homogenik, sedangkan jantan memiliki dua kromosom seks berbeda (XY) dan disebut kelamin heterogenik.

Mamalia, termasuk manusia, memiliki sistem penentuan kelamin XY dengan laki-laki umumnya memiliki kromosom XY sementara perempuan umumnya memiliki kromosom XX. Hewan lain memiliki sistem penentuan kelamin yang berbeda di antaranya seperti sistem ZW pada unggas, sistem X0 pada serangga, dan sistem lingkungan contohnya seperti pada crustacea. Fungi, sementara itu, dapat memiliki sistem persilangan alel yang lebih kompleks dengan jenis kelamin individu yang tidak dapat dideskripsikan dengan tegas.

Jenis kelamin mamalia termasuk manusia ditentukan oleh kromosom X dan Y yang terdapat dalam sel-sel tubuhnya. Apabila dalam sel terdapat kromosom XY, maka jenis kelamin yang muncul adalah laki-laki. Namun apabila dalam sel terdapat dua kromosom X atau XX maka jenis kelaminnya adalah perempuan. Satu kromosom disumbangkan oleh ayah dan satu lagi disumbangkan oleh ibu yang kemudian bersatu melalui proses fertilisasi. Laki-laki memiliki tipe kromosom seks yang berbeda, sedangkan perempuan memiliki tipe kromosom seks yang sama.

Walaupun perempuan memiliki dua kromosom X, hanya satu kromosom saja yang aktif. Kromosom X yang satu lagi akan inaktif dalam bentuk yang dinamakan Barr Body. Hampir semua gen yang terdapat dalam Barr Body tidak aktif dan tidak mempengaruhi sintesis protein. Namun dalam sel-sel yang nantinya akan dibentuk menjadi gamet (sperma atau ovum), Barr Body akan diaktifkan sehingga dapat kembali fungsional untuk diturunkan kepada keturunannya.

Pada ayam, beberapa burung, dan beberapa serangga, jenis kelamin ditentukan oleh kromosom Z dan W. Individu jantan akan memiliki kromosom ZZ, sedangkan individu betina memiliki kromosom ZW. Bila diperhatikan, pada sistem ZW ini heterogamet (kromosom yang berbeda) dimiliki oleh individu betina. Sedangkan pada sistem XY, heterogamet dimiliki oleh individu jantan.

Belalang, kecoa, dan serangga lainnya hanya memiliki satu kromosom seks saja yaitu X. Betina memiliki dua kromosom X, atau bertipe XX sedangkan jantan hanya memiliki satu kromosom X saja.