Apa yang dimaksud dengan trombosit
Dikutip dari Wikipedia, Keping darah, lempeng darah, trombosit adalah sel anuclear nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 µm yang merupakan fragmentasi dari megakariosit. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel dalam proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku.
Rasio plasma keping darah normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm³, nilai di bawah rentang tersebut dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat meningkatkan risiko trombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar.
Fungsi trombosit
Fungsi utama trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Bila terdapat luka, trombosit akan berkumpul ke tempat luka kemudian memicu pembuluh darah untuk mengkerut (supaya tidak banyak darah yang keluar) dan memicu pembentukan benang-benang pembekuan darah yang disebut dengan benag-benang fibrin. Benang-benang fibrin tersebut akan membentuk formasi seperti jaring-jaring yang akan menutupi daerah luka sehingga menghentikan perdarah aktif yang terjadi pada luka.
Selain itu, ternyata trombosit juga mempunyai peran dalam melawan infeksi virus dan bakteri dengan memakan virus dan bakteri yang masuk dalam tubuh kemudian dengan bantuan sel-sel kekebalan tubuh lainnya menghancurkan virus dan bakteri di dalam trombosit tersebut.
Namun, dengan sifat trombosit yang mudah pecah dan bergumpal bila ada suatu gangguan, trombosit juga mempunyai peran dalam pembentukan plak dalam pembuluh darah. Plak tersebut justru dapat menjadi hambatan aliran darah, yang seringkali terjadi di dalam pembuluh darah jantung maupun otak. Gangguan tersebut dapat memicu terjadinya stroke dan serangan jantung. Oleh karena itu, pada pasien-pasien dengan stroke dan serangan jantung diberikan obat-obatan (anti-platelet) supaya trombosit tidak terlalu mudah bergumpul dan membentuk plak di pembuluh darah.
Cara kerja trombosit
Proses kerja trombosit dalam membentuk penyumbat luka terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
Adhesi Trombosit
Adhesi trombosit adalah perlekatan antar trombosit dengan jaringan endotel serta jaringan yang cedera sehingga tertutupnya luka pada pembuluh darah. Proses perlekatan ini akan membuat terjadinya interaksi antara permukaan trombosit dengan jaringan cedera sehingga meningkatkan daya lekat trombosit dan memanggil faktor koagulasi lainnya.
Agregasi Trombosit
Agregasi trombosit adalah kemampuan trombosit melekat satu sama lain untuk membentuk sumbatan. Trombosit yang melekat pada jaringan cedera saat proses adhesi akan membuat trombosit lainnya melekat kepadanya sehingga sumbatan menutup luka tersebut. Namun pembentukan sumbatan ini tidak boleh berlebihan, karena akan berbahaya dan menyebabkan tersumbatnya seluruh pembuluh darah.
Pembebasan Trombosit
Pembebasan trombosit adalah reaksi untuk membentuk sumbatan (koagulasi) trombosit yang stabil. Proses ini dipicu oleh pelepasan isi granula trombosit, diantaranya adalah ADP , kolagen, epinefrin, dll. Pelepasan ini membuat trombosit berubah dari bentuk piringan menjadi bulat.
Fusi Trombosit
Fusi trombosit merupakan reaksi gabungan trombosit yang bersifat irreversibel. Proses ini dipicu karena tingginya kadar ADP dan komponen lain yang keluar akibat reaksi pelepasan. Komposisi fibrin akan memperkuat jaringan baru yang terbentuk pada daerah luka. Fusi trombosit ini bersifat irreversibel (tidak dapat kembali).