Umat Rasulullah saw terpecah menjadi 73 golongan

Dari Abu Hurairah r.a ia berkata bahwasanya Rasulullah saw telah bersabda, ‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan, atau 72 golongan, kaum Nasrani teha terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.”

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah diatas, umat Rasulullah saw akan terpecah menjadi 73 golongan. Jika kita melihat realitas yang ada saat ini, apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad itu benar-benar sudah tampak di depan mata kita. Apalagi, saat ini seseorang sudah tidak ragu untuk menyatakan bahwa dirinya adalah bagian dari kelompok tertentu, sehingga tidakakan terlampau sulit untuk membedakannya.

Di Indonesia sendiri banyak sekali golongan, diantaranya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, LDII, dan lain-lain. Di negara-negara lain juga banyak sekali golongan.

Hadist diatas hanya menyebutkan bahwa umat Nabi Muhammad terpecah menjadi 73 golongan, tetapi tidak disebutkan nama-nama golongan tersebut.

Pada dasarnya, semua umat hanya memiliki satu golongan dan itu terjadi ketika para rasul mereka masih berada di tengah-tengah mereka. Nah, perpecahan mulai muncul setelah Rasulullah saw meninggal dunia.

Kaum Yahudi, umat Nabi Musa a.s., di saat kedatangan Isa al Masih dan menjelang diangkatnya beliau menjadi Nabi bagi kaum Bani Israil, telah terpecah menjadi 69 atau 70 golongan. Mereka terpecah karena berbagai persoalan, yang diantaranya perbedaan pendapat dan saling berselisih paham. Sudah bisa dipastikan bahwa setiap golongan mengaku paling benar. Kendatipun mereka berselisih, tetapi dalam satu sisi mereka tetap sama, yakni sama-sama menjalankan syariat Nabi Musa a.s.

Kemudian dikala Isa al Masih diangkat oleh Allah menjadi Nabi bagi mereka, maka secara otomatis minculla golongan baru yang diantara golongan-golongan yang telah ada sebelumnya. Golongan yang baru ini tentu saja golongan yang beriman kepada Nabi Isa a.s. golongan inilah yang kemudian menjadi golongan ke 70 atau ke 71.

Golongan sebelumnya masih tetap eksis dan masih menjadi golongan mayoritas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari 70 atau 71 golongan umat Yahudi itu, yang benar adalah golongan yang terakhir. Sebab, golongan baru ini beriman kepada utusan Allah yang baru, sementara yang lain tidak.

Perlawanan terhadap ajaran baru yang dibawa oleh Nabi Isa a.s. terus berdatangan, tetapi dengan berbagai upaya umat itu juga menyatu menjadi satu.

Menjelang kedatangan Nabi Muhammad saw yang diutus sebagai Nabi yang universal bagi seluruh umat manusia, umat Nabi Isa juga terpecah menjadi 70 atau 71 golongan. Persis dengan kondisi umat Musa a.s, hanya golongan terakhirlah (yang beriman kepada kerasulan Nabi Muhammad saw) yang benar, meskipun golongan yang lain masih menjalankan syariatnya.

Kemudian, setelah Nabi Muhammad saw diangkat oleh Allah swt sebagai seorang nabi, sebagian dari pemuka Nasrani yang mengimaninya dan yang baru (umat Nabi Muhammad saw) ini menjadi golongan yang minoritas. Maka, secara tidak langsung, golongan ini yang datang dari kaum Nasrani menjadi golongan yang ke 71 atau ke 72. Dan, mereka inilah golongan yang benar karena mereka beriman kepada Nabi Muhammad saw.

Mengenai umat islam sendiri, akan terpecah menjadi banyak golongan. Berdasarkan hadis Nabi saw, umat islam akan terpecah menjadi 73 golongan dan golongan terakhir akan turun setelah diutusnya kembali Isa ibnu Maryam ke dunia oleh Allah swt. hal ini juga disabdakan nabi dalam hadis lain. Sehingga banyak dari umat islam tidak mengimani Isa Ibnu Maryam.