Dari Abu Sa’id al Khudri radhiyallahu ‘anhu dan Anas bin Malik, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Akan terjadi di tengah umatku perselisihan dan perpecahan. Kaum yang mereka itu indah dalam berbicara dan buruk dalam beramal. Mereka membaca Al Qur’an tidak melewati krongkongannya, mereka keluar dari islam seperti keluarnya panah dari busurnya, tidak lagi kembali ke tempat semula. Mereka adalah sejahat-jahat makhluk. Berbahagialah siapa yang memerangi mereka atau yang diperangi. Kaum tersebut menyeru pada kitab Allah swt, padahal mereka sama sekali bukan bagian darinya. Barang siapa yang memerangi mereka, maka Allah swt berhak menolongnya memerangi (kaum tersebut)” para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa tanda-tanda mereka?” Rasulullah saw menjawab, “Kepalanya botak.” (HR Abu Dawud dan Ahmad)
Hadis diatas menggambarkan tentang situasi dan keadaan umat islam pada saat sekarang ini. Padahal, hadis itu disabdakan ratusan tahun yang lalu, tetapi yang terjadi saat ini hadis tersebut benar-benar menjadi kenyataan.
Saat ini umat islam bukanlah satu kekuatan yang kuat seperti umat di zaman Nabi Muhammad saw. Banyak orang islam yang menjadi murtad, selain itu banyak yang ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya.
Sabda Nabi Muhammad saw, juga disebutkan di dalam Al Qur’an. Mengenai perpecahan di tubuh umat islam, Allah swt dengan tegas membahasnya beserta akibat dari perpecahan itu sendiri. Allah swt berfirman dalam surat Ali Imran ayat 105, “Dan, janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.”
Mengenai orang yang ucapan dan perbuatannya tidak sesuai, Allah membahasnya dalam surat as Shaf ayat 2-3, “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakan kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”