Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Hati orang tua senantiasa muda dalam dua perkara, cinta dunia dan panjang angan-angan.” (HR Bukhari)
Seseorang yang mencinta dunia, dia akan selalu berangan-angan tanpa pernah putus, sehingga dia lupa mati dan akhirat. Hal ini berakibat besar terhadap keshalihan seseorang.
Ali bin Abi Thalib memberi peringatan sangat keras kepada orang yang cinta dunia dan panjang angan-angan. Beliau berkata, “Orang yang berangan-angan adalah orang yang paling jarang mengingat kematian dan paling jelek perbuatannya. Barang siapa menyembah dunia dan lebih mengutamakannya daripada akhirat, maka ia akan mendapatkan akibat yang buruk.”
Ketika manusia sangat mencintai dunia, kemudian senantiasa terjebak dalam panjang angan-angan, serta mereka sangat bergantung kepada dunia, maka tidak menutup kemungkinan hal itu akan menimbulkan perbuatan syirik yang sangat dibenci Allah swt.
Allah swt berfirman dalam surat Yunus ayat 7-8, “Sesungguhnya, orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itudan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya di neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.”
Orang yang cinta dunia dan panjang angan-angan mungkin merasa tenteram, tetapi dia tidak sadar bahwa ketenteramannya itu sifatnya semu dan bersifat sementara. Kebahagiaan yang mereka rasakan tidak akan bertahan lama, tidak seperti kebahagiaan yang abadi di akhirat kelak.