Syariat islam mengajarkan mengenai adab makan dan minum, termasuk adab setelah melakukan makan dan minum.
Berhenti makan sebelum kenyang (lambung penuh)
Ketika makan janganlah sampai kekenyangan dan berlebihan. Menurut Imam Ghazali bahwa angkatlah tangan kita sebelum perut penuh (kenyang), dan jilatilah jari-jari (yang dipakai makan), kemudian sapulah dengan lap tangan, kemudian dibasuh. Ambillah makanan yang tercecer, karena Nabi Muhammad saw bersabda, “Barang siapa yang memakan apa yang tercecer pada kain alas makan, maka hidup yang dijalaninya akan lapang, dan anaknya akan dihindarkan dari penyakit.”
“Perut adalah tempat penyakit, dan menjaganya adalah tempat yang paling mujarab.”
Bersyukur kepada Allah
Makanan merupakan anugerah dari Allah, oleh karena itu ucapkanlah syukur kepada Allah dengan membaca Alhamdulillah.
Dengan bersyukur kepada Allah, maka Insya Allah makanan yang kita makan akan menjadi keberkahan, sehingga membuat tubuh kuat dan semangat dalam beribadah.
Mencuci mulut dan kedua tangan
Rasulullah saw bersabda, “Barokah makan adalah wudhu sebelumnya, dan wudhu sesudahnya.”
Makna wudhu dalam hadis di atas adalah mencuci mulut dan kedua tangan untuk menghilangkan sisa-sisa makanan serta untuk menjaga kebersihan.
Membersihkan mulut dengan sikat gigi
Hendaknya setelah makan kita melakukan sikat gigi. Tujuannya adalah membersihkan mulut dan gigi dari sisa makanan yang masih menempel, dan menghilangkan bau mulut. Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang memakan bawang putih atau bawang merah, maka jangan mendekati masjid kami.”
Kemudian Rasulullah bersabda lagi, “Hilangkan baunya dengan dimasak.”
Maksud hadis tersebut ialah makanlah bawang tersebut setelah dimasak. Karena dengan dimasak, bau bawang itu akan hilang.