Iklan mengatur barang-barang tertentu seperti mobil mewah sebagai simbol status.
Perilaku konsumendan motivasi terhubung dalam berbagai cara, yang paling jelas adalah fakta bahwa perilaku konsumen terutama ditentukan oleh motivasi.Ketika konsumen membelanjakan uang untuk barang atau jasa, ada sesuatu yang memotivasi mereka untuk melakukannya.Ini bisa menjadi keinginan atau kebutuhan yang sudah ada, atau bisa juga karena iklan yang efektif.
Harga dapat menjadi motivator yang kuat untuk belanja konsumen.
Apa pun pembeliannya, perilaku dan motivasi konsumen selalu terkait, karena selalu ada motivasi untuk membeli sesuatu.Bahkan dengan barang atau jasa yang belum tentu diinginkan pelanggan, masih ada motivasi untuk membeli.Konsumen membayar tagihan listrik mereka untuk menghindari duduk dalam kegelapan.Konsumen juga membeli pakaian, kosmetik, mobil baru, atau rumah karena mereka termotivasi untuk melakukannya dalam beberapa cara.
Faktor sosiologis seperti faktor usia dan jenis kelamin menjadi motivasi konsumen.
Terkadang perilaku dan motivasi konsumen bersifat praktis.Ada beberapa barang yang dibeli orang tidak peduli apa karena itu adalah kebutuhan dasar.Makanan, air, listrik, gas, dan pakaian dibutuhkan untuk kehidupan normal sehari-hari.Dalam kasus ini, motivasi untuk membeli berasal dari keinginan manusia untuk hidup dan merasa nyaman.Mereka dibeli tanpa banyak pemikiran dan pertimbangan karena tidak ada pilihan lain.
Fokus pada citra diri dapat mendorong konsumen untuk membeli mobil yang sarat dengan fitur-fitur terbaru.
Di lain waktu, perilaku dan motivasi konsumen jauh lebih rumit dan pribadi.Sementara banyak orang ingin membeli mobil di beberapa titik, jenis mobil ditentukan oleh motivasi yang lebih pribadi.Orang tua dengan tiga anak mungkin ingin membeli minivan karena praktis, aman, dan mendapatkan jarak tempuh yang baik.Seorang remaja mungkin menginginkan mobil sport merah mengkilap.
Dalam beberapa kasus, konsumen mungkin membeli sesuatu karena memberikan kesenangan atau makna daripada memenuhi kebutuhan.
Motivasi-motivasi ini biasanya lebih dari sekadar menemukan kesepakatan yang bagus atau menemukan sesuatu yang akan melakukan pekerjaan dengan cukup memadai.Iklan dirancang untuk membuat konsumen mendambakan suatu produk.Ini menetapkan item tertentu sebagai simbol status dan memunculkan perasaan tertentu di benak konsumen untuk memengaruhi mereka ketika membuat keputusan.Pencitraan merek korporat juga ikut berperan, karena berbagai perusahaan berusaha memantapkan diri mereka sebagai merek utama untuk perasaan, kebutuhan, atau layanan tertentu.
Contohnya adalah mobil sport yang disebutkan di atas.Remaja muda mungkin ingin membeli mobil bukan hanya karena dia menyukai warnanya atau karena harganya yang cocok, tetapi karena mobil itu memposisikannya dengan status tertentu.Remaja laki-laki yang mengendarai mobil sport dapat digambarkan dalam iklan dan media sebagai orang yang trendi, populer, dan menarik.Mesin bertenaga dari sebagian besar mobil sport juga berfungsi untuk menunjukkan rasa kekuatan anak itu sendiri dan kemandirian yang tumbuh sebagai orang dewasa yang baru muncul.
Ide-ide ini tidak hanya berkembang secara spontan di benak konsumen, tetapi ditempatkan di sana dari waktu ke waktu melalui iklan yang efektif dan melalui film dan outlet media lainnya.Perusahaan pemasaran dan periklanan ahli dalam memainkan perilaku dan motivasi konsumen, dan mereka menggunakan ini untuk keuntungan mereka ketika memposisikan merek di pasar.Adalah tugas mereka untuk menciptakan keinginan dalam diri konsumen sehingga mereka akan termotivasi untuk membeli.