Apa yang dimaksud domestikasi

Dikutip dari Wikipedia, Domestikasi merupakan pengadopsian tumbuhan dan hewan dari kehidupan liar ke dalam lingkungan kehidupan sehari-hari manusia. Dalam arti yang sederhana, domestikasi merupakan proses “penjinakan” yang dilakukan terhadap hewan liar. Perbedaannya, apabila penjinakan lebih pada individu, domestikasi melibatkan populasi, seperti seleksi, pemuliaan (perbaikan keturunan), serta perubahan perilaku/sifat dari organisme yang menjadi objeknya.

Domestikasi tumbuhan

Tumbuhan dikatakan telah terdomestikasi apabila sejumlah penampilannya mengalami perubahan dan ia menjadi tergantung pada campur tangan manusia dalam pertumbuhan dan perbanyakan keturunannya. Untuk tanaman pangan paling tidak ada dua jenis yang diketahui tidak pernah ditemukan tumbuh liar di alam: jagung dan beberapa jenis rapa (Brassica napus). Selain itu gandum roti yang heksaploid juga tidak ditemukan di alam liar. Domestikasi tumbuhanlah yang “memaksa” manusia untuk menghentikan perilaku pengembaraan dan mulai menetap sehingga melahirkan peradaban dan teknologi budidaya pertanian. Tumbuhan budidaya biasa disebut sebagai tanaman.

Domestikasi hewan

Domestikasi ternak diperkirakan dilakukan dalam kaitan dengan kepastian penyediaan sumber pangan, sandang (kulit dan rambutnya dijadikan bahan pakaian), serta di kemudian hari sebagai komoditi perdagangan.

Hewan harus memenuhi enam kriteria agar dapat dipertimbangkan untuk didomestikasi:

  1. Pakannya mudah didapatkan. Hewan tersebut harus mau memakan makanan yang berada di luar piramida makanan manusia (gandum atau jagung), pakannnya tidak digunakan oleh manusia (rumput, dan sebagainya), dan ekonomis untuk penyimpanannya.
  2. Pertumbuhannya dengan cepat sehingga mempercepat proses perkembangbiakkan dan dimanfaatkan. Hewan besar seperti gajahmembutuhkan waktu tahunan hingga dapat dipergunakan.
  3. Memungkinkan untuk dikembangbiakkan dalam penangkaran.
  4. Tidak agresif.
  5. Tidak mudah stres.
  6. Memiliki hierarki sosial yang dapat dimodifikasi.