Myriapoda adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Arthropoda. Contohnya keluwing dan kelabang merupakan binatang yang sangat menakutkan karena bila menggigit dapat menyebabkan kematian.
Ada banyak perdebatan mengenai kelompok arthropoda mana yang paling dekat hubungannya dengan Myriapoda. Di bawah hipotesis Mandibulata, Myriapoda adalah saudara takson ke Pancrustacea, kelompok yang terdiri dari Crustacea dan Hexapoda (serangga dan kerabat dekat mereka). Di bawah hipotesis Atelocerata, Hexapoda adalah yang paling dekat, sedangkan di bawah hipotesis Paradoxopoda, Chelicerata adalah yang paling dekat. Hipotesis terakhir ini, meskipun didukung oleh sedikit, jika ada, karakter morfologi, didukung oleh sejumlah studi molekuler. Ada empat kelas myriapods yang masih ada, Chilopoda (kelabang), Diplopoda, Pauropoda dan Symphyla, mengandung total sekitar 12.000 spesies. Sementara masing-masing kelompok myriapod diyakini monofiletik, hubungan di antara mereka kurang pasti.
Myriapods paling melimpah di hutan lembab, di mana mereka memenuhi peran penting dalam meruntuhkan bahan tanaman yang membusuk, meskipun beberapa tinggal di padang rumput, habitat semi-kering atau bahkan gurun. Persentase yang sangat kecil dari spesies litoral (ditemukan di sepanjang pantai laut). Mayoritas bersifat detritivous, dengan pengecualian kelabang, yang terutama predator nokturnal.
Beberapa spesies kelabang dan lipan dapat menghasilkan cahaya dan oleh karena itu Pauropoda dan simfianans merupakan hewan kecil yang kadang-kadang berukuran mikroskopis yang menyerupai kelabang dan hidup di tanah.
Kaki seribu berbeda dari kelompok lain dalam memiliki segmen tubuh mereka menyatu menjadi berpasangan, memberikan penampilan bahwa setiap segmen memiliki dua pasang kaki, sementara tiga kelompok lainnya memiliki sepasang kaki pada setiap segmen tubuh.
Meskipun umumnya tidak dianggap berbahaya bagi manusia, banyak milipedes menghasilkan sekresi berbahaya (sering mengandung benzoquinones) yang dalam kasus yang jarang dapat menyebabkan peliduran sementara dan perubahan warna kulit. Lipan besar, bagaimanapun, dapat menggigit manusia, dan meskipun gigitannya dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang hebat, korban jiwa sangat jarang.
Struktur tubuh Myriapoda
Tubuh lipan atau kelabang hanya terdiri atas kepala dan badan. Tidak ada bagian dada. Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal, sepasang alat peraba besar, dan sepasang alat peraba kecil yang beruas-ruas. Setiap ruas badan belakang terdapat kaki berpasangan. Pada keluwing, setiap ruas badan terdapat dua pasang kaki yang dikenal dengan “kaki seribu”. Sedangkan pada kelabang terdapat sepasang kaki.
Myriapoda melakukan respirasinya menggunakan saluran trakea yang bermuara pada lubang-lubang kecil (stigma), letaknya pada dinding ruasruas tubuh. Lubang tersebut disebut spirakel. Sistem peredaran darahnya terbuka dan letak jantung pada bagian punggung. Myriapoda atau hewan berkaki banyak (Myria = banyak ,poda = kaki) memiliki ciri-ciri
- memiliki segmen di setiap tubuh, memiliki kaki di setiap segemen tubuh
- bernafas menggunakan spirakel
- hermafrodit
Sistem Organ Myriapoda
Saluran pencernaan Myriapoda lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan. Organ pernapasan Myriapoda berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
Sistem peredaran darah Myriapoda bersifat terbuka. Organ transportasiberupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Pada Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
Organ ekskresi Myriapoda berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N). Sistem syaraf Myriapoda disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima rangsang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba. Reproduksi Myriapoda secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.