Fungsi Hormon Androgen dan Cara Mengurangi Hormon Androgen

Dikutip dari Wikipedia, Androgen, hormon androgenik atau testoid, adalah istilah generik untuk senyawa alami atau sintetis. Androgen adalah hormon steroid yang merangsang atau mengontrol perkembangan dan pemeliharaan karakteristik laki-laki vertebrata dengan mengikat reseptor androgen yang juga merupakan pendukung aktivitas organ seks pria dan pertumbuhan karakteristik seks sekunder laki-laki.

Androgen pertama kali ditemukan pada tahun 1936. Androgen juga merupakan steroid anabolik asli serta pendahulu dari semua estrogen hormon seks perempuan. Androgen yang utama dan paling terkenal adalah testosteron, androgen lain yang kurang penting adalah dihidrotestosteron dan androstenedione.

Fungsi hormon androgen

Pembentukan Testis

Saat mamalia bertumbuh, hanya gonad yang mampu berubah menjadi ovarium atau testis pada manusia. Mulai dari minggu ke-4, dasar-dasar gonad yang hadir dalam mesoderm menengah berdekatan dengan ginjal berkembang. Pada saat minggu ke-6, korda seks epitel yang berkembang di dalam testis membentuk dan menggabungkan sel germinal saat mereka bermigrasi ke dalam gonad. Pada laki-laki, gen kromosom Y tertentu, terutama SRY, mengontrol perkembangan fenotipe laki-laki, termasuk pembentukan dari gonad bipotential ke testis.

Menghambat Pengendapan Lemak

Pria biasanya memiliki lemak tubuh lebih sedikit daripada perempuan. Hasil studi terbaru menunjukkan androgen menghambat kemampuan beberapa sel-sel lemak untuk menyimpan lemak dengan memblokir jalur transduksi sinyal yang biasanya mendukung fungsi adiposit.

Juga, androgen, tetapi tidak estrogen, meningkatkan reseptor beta-adrenergis sambil menurunkan reseptor alfa-adrenergis—yang dihasilkan dalam kadar epinefrin/ norepinefrin yang meningkat karena kekurangan umpan-balik negatif reseptor alfa-2 dan penurunan penumpukan lemak karena epinefrin/norepinefrin kemudian bertindak atas reseptor beta yang merangsang lipolisis.

Produksi Androgen

Mesoderm yang diturunkan dari sel epitel korda seks di testis berkembang menjadi sel Sertoli yang akan berfungsi untuk mendukung pembentukan sel sperma. Sebuah populasi kecil non-sel epitel muncul antara tubulus pada minggu ke-8 dari perkembangan janin manusia. Inilah yang biasanya disebut sel Leydig. Setelah membelah diri, sel Leydig mulai memproduksi androgen.

Efek Androgen

Androgen berfungsi sebagai hormon parakrin yang dibutuhkan oleh sel Setoli untuk mendukung produksi sperma. Mereka juga diharuskan untuk berperan dalam maskulinisasi pada janin laki-laki yang sedang berkembang (termasuk penis dan pembentukan skrotum). Di bawah pengaruh androgen, sisa-sisa mesonephron tersebut, duktus Wolffii, berkembang menjadi epididimis, vas deferens dan vesikula seminalis.

Peristiwa ini juga didukung oleh hormon dari sel Sertoli, MIH (Miillerii hormon penghambat), yang mencegah saluran Miillerii embrio berkembang menjadi saluran tuba dan organ reproduksi perempuan lainnya pada embrio laki-laki. MIH dan androgen bekerja sama untuk menjaga gerakan normal testis ke dalam skrotum.

Cara Mengurangi Hormon Androgen

Hormon androgen tentu dapat dikurangi dengan obat-obatan yang tergolong antiandrogen, seperti : hormon progesteron, spironolakton, flutamid, cyproterone acetate (CPA), atau obat yang dapat mensensitisasi insulin. Akan tetapi penggunaan obat tersebut haruslah dengan resep dokter, karena selain dapat mengurangi efek hormon androgen, obat-obat tersebut memiliki efek samping lain terhadap tubuh.

Hati-hatilah dalam penggunaan obat antiandrogen, karena sebenarnya androgen pun juga memiliki efek baik bagi kaum wanita, seperti : meningkatkan libido (gairah seksual), membantu pembentukan hormon esterogen, mencegah osteoporosis, dan menstabilkan mood.