Hajar aswad atau batu hitam terletak di sudut tenggara Ka’bah. Hajar aswad merupakan bukti kekuasaan Allah di muka bumi yang setiap saat disentuh oleh hamba-hamba-Nya yang beriman. Hajar aswad merupakan batuan padat berbentuk seperti telur dan berwarna hitam kemerahan dengan diameter sekitar 30 cm.
Saat ini, hanya sedikit bagian Hajar Aswad yang terlihat karena dibungkus oleh lapisan perak murni yang sekaligus berfungsi sebagai penyangga di dinding Ka’bah. Para peziarah atau jamaah haji akan mencium batu itu jika memungkinkan dan jika tidak akan melambai ke arah batu itu sambil memuji Allah swt.
Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya batu (Hajar Aswad) dan maqam (Ibrahim a.s) adalah dua batu permata dari surga. Allah menutupi cahaya keduanya. Seandainya tidak ditutupi, niscaya keduanya akan menerangi dunia antara barat dan timur.”
Al Tirmidzi juga meriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda, “Hajar Aswad diturunkan dari surga dengan warna yang sangat putih, lebih putih daripada suus, tetapi dosa-dosa dan kesalahan manusia menghitamkannya.”
Al Bukhari meriwayatkan dari Amir ibn Rabiah bahwa ia melihat Umar bin al Khaththab mencium Hajar Aswad lalu berkata, “Aku menciummu dan mengetahui bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallama, pasti aku takkan pernah mau menciummu.”