Awal mula penamaan Ka’bah dan berbagai sudut yang ada di Ka’bah

Dalam beberapa buku rujukan, terutama yang bukan berbahasa Arab disebutkan bahwa bangunan suci itu dinamai Ka’bah karena bentuknya yang menyerupai kubus (Ka’b), namun ternyata ukuran bangunan itu tidak benar-benar berbentuk kubus karna panjang masing-masingnya berbeda.

Dengan demikian, penamaan Ka’bah buka karena bentuknya yang kubus, melainkan berasal dari makna harfiah kata tersebut yang berarti tulang penghubung antara tapak kaki dan betis. Dalam al Qur’an terdapat ayat yang berbunyi “wa kawa’ib atraba”, menjelaskan sifat-sifat al hur dan al ‘ayn atau bidadari penyejuk mata. Jadi, kata Ka’bah mengacu pada kemunculan (buruz), bukan karena bentuknya yang seperti kubus, karena ternyata ukuran bangunan KA’bah tidak berbentuk kubus.

Selanjutnya, tentang penamaan berbagai sudut Ka’bah akan diuraikan dibawah ini:

  • Sudut atau rukun yang dinamai rukun Iraqi mengarah pada kawasan bagian barat Irak dan ujung wilayah sudut itu adalah kawasan Eropa Timur, tepatnya perbatasan Asia dan benua Eropa. Dengan demikian, rukuk Iraqi mewakili kawasan benua Eropa.
  • Rukun Syam tidak mengarah, dekat maupun jauh, kepada wilayah Syam, tetapi mengacu pada bagian barat wilayah Amerika Serikat, sehingga rukun ini mewakili wilayah yang sejajar dengan Amerika.
  • Rukun Yamani tidak mengarah ke negeri Yaman, tetapi mengacu kepada kawasan Afrika Timur yang ujungnya adalah bagian timur Mozambik sehingga rukun ini mewakili wilayah Afrika.
  • Rukun Mujawwad mengarah pada bagian barat Iran, tepatnya pada bagian perbatasan Asia dan Australia. Dengan demikian, rukun ini mengarah pada benua Asia.

Penjelasan diatas menegaskan bahwa rukun-rukun Ka’bah mengarah pada empat kawasan peradaban manusia dan bahwa rukun KA’bah itu mengarah pada masing-masing perbatasan antara dua benua. Dengan demikian, masing-masing empat rukun itu bisa disebut juga Rukun Eropa, rukun Amerika, rukun Afrika, dan rukun Asia. Hal ini menegaskan kebenaran firman Allah swt dalam Al Qur’an surat ali Imran ayat 96, “Sesungguhnya rumah yang pertama dibangun untuk manusia adalah yang berada di Makkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam semesta.”

Updated: 28/02/2024 — 19:03