Interleukin: Pengertian dan fungsi

Pengertian Interleukin

Interleukin adalah jenis sitokin yang pertama kali diekspresikan oleh leukosit. Istilah ‘interleukin’ pertama kali diciptakan pada tahun 1979 dalam sebuah surat kepada editor Journal of Immunology untuk menggambarkan sejumlah molekul yang dikeluarkan oleh leukosit, berbagai polipeptida yang bertindak khusus sebagai penengah antara leukosit.  Sitokin memainkan peran yang sangat penting dalam hampir semua aspek peradangan dan kekebalan.

Interleukin diproduksi oleh berbagai macam sel-sel tubuh. Sejumlah kelompok telah mencoba untuk mengklasifikasikan anggota keluarga gen ini dengan berbagai karakteristik, termasuk fungsi biologis, sifat pengikatan reseptor, urutan homologi, motif struktural umum dan jenis sel yang bertanggung jawab untuk produksi mereka.

Ini telah menghasilkan sejumlah sistem tata nama dan telah menyebabkan banyak kebingungan ketika menggambarkan masing-masing gen dan keluarga gen. Sistem nomenklatur interleukin yang umum telah disetujui oleh International Union of Immunological Societies (IUIS) dan Sub-komite Nomenklatur Organisasi Kesehatan Dunia untuk IL1-IL10, termasuk IL1A dan IL1B.

Penetapan untuk IL11 – IL13 disetujui dan diperbarui oleh IUIS / WHO pada tahun 1994, IL16 pada tahun 1996 dan IL14 – IL15 pada tahun 1997. Sims dan rekan merekomendasikan sistem tata nama baru pada tahun 2001 untuk gen keluarga IL1. Skema nomenklatur ini didasarkan pada konservasi urutan peptida, elemen struktural umum, arsitektur gen, dan tanggal publikasi.

Fungsi Interleukin

Istilah ‘interleukin’ (IL) telah digunakan untuk menggambarkan sekelompok sitokin dengan fungsi imunomodulator yang kompleks – termasuk proliferasi sel, pematangan, migrasi, dan adhesi. Sitokin ini juga memainkan peran penting dalam diferensiasi dan aktivasi sel imun.

Menentukan fungsi yang tepat dari sitokin tertentu dipersulit oleh pengaruh tipe sel yang memproduksi, tipe sel yang merespons dan fase respon imun. ILS juga dapat memiliki efek pro dan antiinflamasi, yang semakin memperumit karakterisasi mereka. Molekul-molekul ini berada di bawah tekanan konstan untuk berevolusi karena persaingan terus-menerus antara sistem kekebalan inang dan organisme yang menginfeksi; dengan demikian, IL telah mengalami evolusi yang signifikan. Ini telah menghasilkan sedikit konservasi asam amino antara protein ortolog, yang selanjutnya memperumit organisasi keluarga gen.