“Dan, barang siapa menjadikan akhirat keinginan (utamanya), niscaya Allah kumpulkan baginya urusan hidupnya dan dijadikan kekayaan di dalam hatinya dan didatangkan kepadanya dunia bagaimanapun keadaannya (dengan tunduk).” (HR Ibnu Majah)
Allah merupakan satu-satunya pemberi rezeki dan kita harus meyakininya. Kita harus sadar bahwa kehidupan yang sesungguhnya adalah di akhirat yang kekal dan abadi, bukan di dunia ini. Allah swt akan membalas keyakinan yang mulia tersebut dengan balasan yang tidak ada tandingannya di dunia ini, sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam surat An Nahl ayat 97:
Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baikdan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Orang-orang yang benar-benar mementingkan kehidupan akhirat, mereka beribadah siang maupun malam, tetapi kebutuhan duniawinya terpenuhi. Dengan ibadahnya tersebut, mereka dapat menundukkan hawa nafsu, amarah, serta sifat buruk lainnya dan menumbuhkan tingkah laku yang lembut, baik, dan ramah serta berjiwa penolong, dll.
Jadi, dengan demikian kita janganlah menjadi orang yang lebih mengutamakan dunia dan tidak mempedulikan kehidupan akhirat. Karena, apabila kita bersikap demikian maka kita akan termasuk orang yang rugi dan menyesal di dunia maupun di akhirat.
Tetapi jadilah orang yang mengutamakan akhirat dalam segala hal atau perkara, maka nantinya kehidupan dunia akan mengikutinya.