Jenis Tulang Pada Unggas dan Fungsinya

Kerangka ayam

Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung di daerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktivitas sayap (Akoso, 1993).

Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Ruang berongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang pada ayam adalah tipe tulang meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur berongga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah (Blakely and Bade, 1991).

Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat (Frandson, 1992).

Rongga sunsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh sistem tulang sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang sunsum dengan anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk membentuk kulit telur bila kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang sunsum ini terdapat pada ayam betina yang secara fisiologis normal, tetapi tidak terdapat pada ayam jantan (Akoso, 1993).

Sunsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan kuku. Anak ayam sewaktu tumbuh dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai menampung tulang sunsum. Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah (Akoso, 1993).

Timbunan kalsium tulang ayam betina piaraan hanya dapat mencukupi pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang (Akoso, 1993).

Jaringan tulang Ayam

Tulang tergolong jaringan ikat yang memiliki sel dan serabut, terkurung dalam bahan yang keras, sehingga cocok dengan fungsinya sebagai penunjang serta pelindung. Tulang merupakan kerangka tubuh serta merupakan pertautan otot serta tendon yang merupakan alat gerak. Tulang melindungi otak dan alat tubuh yang penting dalam rongga dada, juga merupakan tempat bagi sumsum tulang. Tulang dianggap sebagai gudang garam kalsium yang melalui metabolisme mempertahankan kadar kalsium dalam plasma darah (Dellmann and Brown, 1989).

Lamel tulang ada tiga jenis, yaitu lamel khusus (concentric lamellae) yang mengitari saluran Haver yang membentuk osteon (haversian system); lamel interstisial (interstitial lamellae) yang mengisi ruang antara osteon satu dengan yang lain, dan lamel umum (circumferential lamellae) yang membalut tulang, langsung di bawah periosteum (lamel umum luar), dan di bawah endosteum (lamel umum dalam). Garis pemisah (cement line) jelas terdapat antara komponen osteon dengan bahan interstisial. Garis ini tampak tidak teratur bila tulang mengalami proses perombakan yang disebut garis balik (reversal lines). Bagian yang memiliki garis bentuk halus disebut garis tahan (arrest lines) sebagai akibat pertumbuhan tulang yang terjadi setelah periode selang (interruption period) (Dellmann and Brown, 1989).

Permukaan luar serta dalam pada substansi padat pada hewan dewasa terdiri dari lamel tulang konsentris yang mengitari tubuh tulang. Bagian ini disebut lamel umum luar dan lamel umum dalam. Lamel-lamel tampak sebagai jalinan pita yang tersusun paralel terhadap sumbu tulang pada penampang tulang memanjang (Dellmann and Brown, 1989).

Osteon tersusun dengan pola longitudinal mengitari saluran Haver (central canals) yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf tanpa selubung mielin yang ditunjang oleh jaringan ikat. Saluran Haver saling berhubungan melalui saluran Volkman (perforating canals) secara horizontal atau transversal. Saluran Haver digambarkan sebagai saluran vertikal atau tegak lurus dan saluran Volkman sebagai saluran horizontal. Osteon dikenal dapat bercabang dan beranastomose dengan osteon lain membentuk konfigurasi tiga dimensi, sehingga saluran Haver (central canals) dapat terpancang miring, beraspek seperti saluran Volkman (perforating canals). Saluran Haver selalu dikitari oleh lamel khusus sedangkan saluran Volkman tidak (Dellmann and Brown, 1989).

Tulang umumnya dibalut jaringan ikat kuat yang disebut periosteum dan terdiri dari dua lapis, yaitu lapis dalam atau lapis osteogenik yang menumbuhkan sel-sel pembentuk tulang; lapis luar atau lapis fibrosa terdiri dari jalinan serabut kolagen dengan pembuluh darah. Pembuluh darah bercabang-cabang dan masuk melalui saluran penembus (perforating canals) mencapai osteon. Lapis osteogenik pada hewan muda lebih banyak mengandung sel-sel daripada yang tua. Pertautan periosteum pada tulang cukup kuat melalui serabut kolagen yang menyusup ke dalam lamel umum luar dan lamel interstisial tulang. Serabut penembus ini menyatu dengan matriks dengan membentuk lamel permukaan (Dellmann and Brown, 1989).

sebutkan nama nama tulang ayam dan fungsinya !

  1. Tulang tengkorak: berada pada bagian kepala, berfungsi sebagai pelindung orak dan organ-organ manusia.
  2. Tulang rusuk: berada pada bagian dada,berfungsi untuk melindungi dada,paru-paru,hati, dan rongga dada.
  3. Tulang Leher: berada diantara tenggorokan dan rangka badan, berfungsi untuk menengok ke kanan dan ke kiri, keatas,dan kebawah
  4. Tulang pergelangan tangan; berada antara tulang hasta dan tulang telapak tangan, berfungsi untuk memutar bagian bawah tangan dengan normal
  5. Tulang Hasta:berada pada tulang pengumpil, berfungsi untuk membentuk lengan bawah
  6. Tulang ekor: berada dibawah tulang tungsi bawah, berfungsi untuk menyengga tulang-tulang disekitar pinggul
  7. Tulang pengumpil: berada disamping tulang hasta, berfungsi untuk pembentukan sel-sel darah merah
  8. Tulang Iga: berada pada rongga dada, berfungsi sebagai melekatnya tulang rusuk
  9. Tulang pinggul: berada disamping tulang duduk, berfungsi untuk melindungi organ-organ pencernaan
  10. Tulang belakang: berada pada bagian belakang tubuh, berfungsi untuk membungkukkan tubuh