Manfaat Berwudhu Ketika Sedang Marah

Wudhu dapat meredakan amarah, kesedihan dan kegelisahan. Nabi saw menganjurkan kepada umatnya agar berwudhu ketika dilanda kemarahan.

Amarah seperti api, jadi ketika manusia sedang dilanda kemarahan, dia menampilkan sosok setan yang terkutuk. Setan adalah makhluk Allah yang sombong, di dalam Al Quran surat al A’raf ayat 12 setan dijelaskan ketika setan berkata: “Engkau menciptakanku dari api, dan Engkau menciptakannya dari tanah.”

Sifat tanah dan api berbeda, kalau api itu panas dan bergejolak, sedangkan tanah tenang dan diam. Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang menemui Nabi Muhammad untuk meminta nasihat. Nabi Muhammad berkata kepada orang itu: “Jangan marah”, merasa tidak puas laki-laki itu kembali meminta nasihat, dan Nabi berkata: “Jangan marah”.

Dalam hadist lain Nabi Muhammad bersabda: “Hindarilah amarah karena amarah merusak iman, sebagaimana tuba merusak madu.”

Ketika seseorang marah, darah di dalam dadanya bergejolak menginginkan pelampiasan. Ketika marah, muncul percikan api di dalam dadanya yang kemudian membakar dan mendidihkan darah, lalu mengalir melalui pembuluh darah, naik ke bagia atas tubuh seperti naiknya air yang mendidih ke bagian atas wajan yang dibakar api. Makanya wajah orang yang marah akan berwarna merah, begitu juga mata dan kulitnya.

Ketika marah, darah bergejolak dan uap panasnya menyambar orang yang ada di sekitarnya, apalagi orang yang sudah membuatnya marah. Apabila yang membuat marah dirinya adalah orang yang secara jabatan ada di atasnya, darah yang mengalir ke seluruh tubuh itu ditarik kembali ke jantung, sehingga yang terlihat di mukanya adalah rona kesedihan. Dalam keadaan seperti ini, wajah orang yang marah terlihat pucat.

Bila orang yang membuatnya marah secara level sebanding dengan dirinya, maka darah bergolak naik turun, mengalir dan tersumbat, sehingga warnanya bolak-balik antara merah dan pucat.

Dendam merupakan makanan bagi amarah, tetapi jika orang yang membuatnya marah secara level lebih kecil dan lebih rendah dari dirinya, maka darah bergolak lalu merambat naik memenuhi kepalanya sehingga wajahnya terlihat sangat merah (merah saga). Rasa marah ini membuatnya yakin bisa menguasai dan mengalahkan lawannya.