Pengertian kondensasi

Contoh kondensasi adalah:

  • Awan membentuk oleh kondensasi, udara hangat datang ke dalam kontak dengan partikel debu dingin dan deposito uap menjadi cair pada partikel-partikel membentuk awan.
  • Ketika Anda mendapatkan dalam mobil Anda di pagi hari dan menghirup udara yang lebih hangat, [udara hangat datang ke dalam kontak dengan kaca depan dingin dan membentuk jendela berkabut.
  • Memiliki soda dingin di hari yang panas, yang bisa “berkeringat.” Molekul air di udara sebagai uap hit permukaan dingin dari kaleng dan berubah menjadi air cair.
  • bentuk Dew di pagi hari pada daun dan rumput karena molekul air deposito udara hangat pada daun keren.
  • Cermin di kamar mandi selama mandi menjadi berkabut karena uap air yang lebih hangat di udara hits permukaan dingin cermin.

Transformasi bentuk gas air (yaitu uap air) menjadi bentuk padat (es) dan bentuk cair (air) disebut kondensasi. Dengan kata lain, proses perubahan uap air menjadi bentuk cair disebut kondensasi. Jelas bahwa kondensasi berlawanan dengan penguapan. Proses dan mekanisme kondensasi tergantung pada jumlah kelembaban relatif yang ada di udara.

Udara yang memiliki kelembaban relatif 100 persen disebut udara jenuh. Suatu udara dapat menjadi jenuh dalam dua cara misal:

  • kelembaban absolut pada suhu tertentu dinaikkan untuk menyamai kapasitas penahan kelembaban udara atau
  • suhu udara berkurang sedemikian rupa sehingga kapasitas kelembaban menjadi sama dengan kelembaban absolutnya.

Misalnya, kapasitas kelembaban dan kelembaban absolut udara dengan suhu 15 ° C masing-masing adalah 5,7 butir dan 4,1 butir per kaki kubik (kelembaban relatif 72 persen), jika udara didinginkan hingga suhu 5 ° C, kapasitas kelembaban berkurang menjadi 4,1 butir yang sama dengan kelembaban absolut 4,1 butir per kaki kubik, sehingga udara menjadi jenuh karena kelembaban relatif menjadi 100 persen, dan karenanya kondensasi dimulai.

Suhu di mana udara menjadi jenuh disebut titik embun. Dapat ditunjukkan bahwa kondensasi akan dimulai hanya ketika udara jenuh yaitu, jika kelembaban relatif melebihi 100 persen, dan ini dapat dicapai hanya ketika udara didinginkan lebih lanjut. Jika titik embun di atas titik beku (0 ° C), kondensasi akan terjadi dalam bentuk cair (misalnya, embun, kabut, curah hujan dll) tetapi jika titik embun di bawah titik beku, kondensasi terjadi dalam bentuk padat (misalnya, es, salju, hujan es, dll.).

Jelas bahwa kondensasi tergantung pada:

  • persentase kelembaban relatif udara dan
  • tingkat pendinginan udara.

Udara menjadi dingin ketika naik saat terkena panas. Dengan demikian, udara yang naik dapat membawa cuaca lembab sementara udara yang turun menyebabkan kondisi kering.

Banyak pendinginan udara diperlukan di daerah kering panas sebelum titik embun tercapai. Di sisi lain, sangat sedikit pendinginan menyebabkan kondensasi di daerah lembab. Panas yang dilepaskan pada saat kondensasi disebut panas laten kondensasi.

Kondensasi Air

Uap air di udara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya, atau uap air telah mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh. Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di udara.

Kondensasi

Molekul air mengambil sebagian panas dari udara. Akibatnya, temperatur atmosfer akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah yang menyebabkan terjadinya awan. Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air karena pengaruh suhu, dan dapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut siklus air. Pengendapan atau sublimasi juga merupakan salah satu bentuk kondensasi. Pengendapan adalah pembentukan langsung es dari uap air.

Jenis Kondensasi adalah:

  • Kondensasi eksterior, Kondensasi jenis ini terjadi apabila udara lembab menyentuh permukaan yang dingin seperti kaca. Kondensasi ini akan terjadi jika suhu permukaan itu dibawah titik embun udara.
  • Kondensasi interior, adalah terjadi pada sebuah ruangan tertutup yakni jika kelembaban udara yang ada pada ruangan tertutup tersebut mengalami kelebihan. Kelembaban udara yang berlebih ini kadang menyebabkan pengembunan di kaca jendela. Semakin banyak udara yang hangat maka akan semakin banyak uap air yang dipunya.

Proses Kondensasi

Pengembunan atau kondensasi ialah proses perubahan zat dengan melepaskan kalor atau panas. Kondensasi uap berubah menjadi cairan ialah lawan dari penguapan atau disebut dengan evaporasi dan termasuk dari proses eksothermik (melepas panas). Air yang kelihatannya di luar gelas air dengan suhu dingin di hari yang panas dinamakan dengan kondensasi.

Jadi, Proses terjadinya pengembunan ataupun kondensasi tersebut adalah ketika uap air di udara melewati permukaan yang jauh lebih dingin dari sebuah titik embun uap air, maka terjadilah uap air ini yang terkondensasi menjadi sebuah titik – titik air atau embun. Proses kondensasi ini bisa kita temui di alam sekitar kita. Proses terbentuknya awan adalah wujud dari proses kondensasi.

Naiknya uap air adalah akibat sinar matahari akan terkondensasi pada udara, hal ini disebabkan udara di atas permukaan bumi jauh lebih rendah dari sebuah titik embun uap air. Proses kondensasi yang terjadi inilah yang mengakibatkan terjadinya awan.

Biasanya supaya kondensasi berlangsung, atmosfer perlu sepenuhnya jenuh. Dengan kata lain, sebuah tekanan uap perlu mencapai dengan maksimum.
Selain awan jenuh, sifat air pun harus ada permukaan yang di atasnya air bisa mengembun. Di atmosfer, kondensasi kerap terjadi di sekitar partikel yang berdebu atau partikel lain misalnya seperti asap bahkan hingga bakteri mikroskopis.

Updated: 19/03/2024 — 23:05