Pengertian Ulul Azmi dan 4 Rasul Yang Bergelar Ulul Azmi

Ulul Azmi terdiri dari dua kata, yaitu ulul dan al-azmi. Ulul atau ulu/uli berarti mempunyai atau memiliki. Al Azmi artinya teguh dan kuat. Ulul azmi artinya memiliki keteguhan/tekad. Apabila disebut rasul ulul azmi, maka berarti rasul yang memiliki keteguhan atau tekad. Para rasul ulul azmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, ia teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-ajaran Allah swt.

Siapa Sajakah Rasul Ulul ‘Azmi

Rasul yang termasuk ke dalam ulul azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad saw. Nabi Nuh adalah keturunan kesepuluh dari Nabi Adam as, ia mengajak manusia agar menyembah Allah dan melarang menghambakan diri kepada selain Allah.tetapi manusia pada masa itu tidak mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi Nuh as itu mereka sambut dengan cemoohan dan ejekan.

Selama 950 tahun Nabi Nuh as menyiarkan agama Allah swt, tetapi umatnya tetap saja ingkar termasuk anaknya sendiri yang bernama Kan’an. Akhirnya Allah menurunkan kepada mereka siksaan berupa banjir besar. Hanya sedikit orang yang selamat dari banjir, mereka adalah para pengikut Nabi Nuh as.

Nabi Ibrahim adalah anak Azar tukang membuat patung-patung untuk dijadikan sesembahan. Nabi Ibrahim hidup pada masa Namrud yang zalim, musyrik dan kufur. Nabi Ibrahim mengajak raja Namrud dan kaumnya agar beriman dan menyembah Allah swt. ia ajak agar mereka meninggalkan menyembah berhala. Ada banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrahim  yang dapat kita ketahui lebih lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah, maka doanya dikabulkan.

Nabi Musa adalah putra Imran, keturunan Bani Israil. Ia hidup pada masa Fir’aun yang sangat dzalim, mengaku dirinya Tuhan. Siapa yang tidak mengakui menuhankannya, maka orang itu akan dibunuh. Nabi Musa terus saja menyebarkan ajaran Allah swt kepada kaum Bani Israil sambil berdoa agar diberi kawan yang bisa membantunya. Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang membantu dakwahnya.

Nabi Isa adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah swt, beliau dilahirkan dengan perantaraan ibu saja. Keajaiban kelahiran ini menjadi ujian kepada manusia, percaya atau tidak kepada kekuasaan Allah swt. Nabi Isa dalam menjalankan dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib. Namun Allah swt menyelamatkan Nabi Isa dengan cara diangkatkan ke alam ghaib. Ternyata yang terbunuh adalah orang yang menyerupai Nabi Isa yaitu Yahuza (Iskariot). Dalam surat an Nisa ayat 157 dijelaskan: “…..tidaklah mereka membunuh dan menyalib Isa, hanya orang yang diserupakan Allah dengan Isa yang tersalib.”

Keteladanan Nabi Muhammad saw sebagai Ulul ‘Azmi

Sejak usia muda, Nabi Muhammad terkenal jujur, tabah, sabar, bertanggung jawab, pekerja keras, sehingga beliau dijuluki al Amin artinya terpercaya. Setelah diangkat menjadi rasul, beliau tak henti-hentinya berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah swt, dan meninggalkan kemusyrikan yaitu menyembah berhala.

Dalam menyiarkan agama islam, Nabi Muhammad saw sering dihadang, bahkan diancam akan dibunuh oleh kafir Quraisy. Abu Jahal adalah orang yang paling membencinya. Pernah ketika Nabi Muhammad sedang beribadah, Abu Jahal dan komplotannya datang sengaja mengotorinya dengan najis. Namun Nabi Muhammad saw hanya berdoa kepada Allah: “Ya Tuhan kepada Engkau aku menyerahkan kaum Quraisy”, doa ini berulang-ulang dibaca oleh beliau.

Nabi Muhammad bukanlah seorang pendendam, tidak membalas kejahatan yang dilakukan Abu Jahal dan kawan-kawannya dengan tindakan yang sama, cukup menyerahkan persoalannya kepada Allah swt.

Selai jujur dan pemaaf, Nabi Muhammad sangat menyayangi anak yatim. Nabi pernah mengatakan: “Barangsiapa yang memelihara dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan denganku. Hal ini diisyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang berdekatan dan tidak terhalang apapun.”

Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad, diala nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad adalah penutup, maka beliau sering disebut khatamul anbiya artinya penutup atau penghabisan para nabi dan rasul.