Perbedaan Polimer dan makromolekul

Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri.

Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang.

Pengertian makromolekul

Makromolekul adalah molekul yang sangat besar. Polimer baik itu alami maupun sintetik merupakan makromolekul, misalnya hemoglobin. Beberapa senyawa non-polimer juga ada yang termasuk ke dalam makromolekul, misalnya lipid. Bagaimanapun juga, sistem jaringan atom besar lainnya seperti ikatan kovalen logam tidak dapat dikatakan sebagai makromolekul. Istilah makromolekul ini pertama kali diperkenalkan oleh pemenang hadiah nobel Hermann Staudinger sekitar tahun 1920an.

Bedanya Polimer dan makromolekul?

  1. makromolekul dan polimer keduanya molekul raksasa. Beberapa makromolekul adalah polimer, tapi tidak semua; beberapa dari mereka tidak dapat dibagi menjadi unit-unit kecil.
  2. Polimer adalah makromolekul dengan unit berulang yang disebut monomer seluruh struktur molekul. Tapi, tidak semua makromolekul memiliki monomer dalam struktur mereka.
  3. makromolekul terdiri dari baik molekul polimer dan non-polimer, namun polimer termasuk molekul hanya polimerisasi.
  4. Makromolekul dan polimer keduanya adalah molekul raksasa. Beberapa makromolekul adalah polimer, tetapi tidak semua; beberapa dari mereka tidak dapat dibagi menjadi unit-unit kecil.
  5. Polimer adalah makromolekul dengan satuan berulang yang disebut monomer di seluruh struktur molekul. Namun, tidak semua makromolekul memiliki monomer dalam strukturnya.
  6. Makromolekul terdiri dari kedua molekul polimer dan non-polimer, tetapi polimer hanya mencakup molekul terpolimerisasi.

Makromolekul adalah molekul dengan berat molekul yang besar. Berat Molekul adalah faktor yang penting dalam makromolekul. Tidak seperti di makromolekul, polimer mungkin atau mungkin tidak memiliki berat molekul besar. Polimer dibentuk dengan mengulangi unit struktural kecil dalam strukturnya. Dengan demikian, sebagian besar polimer memiliki berat molekul yang besar. Polimer, yang memiliki berat molekul yang sangat besar, dianggap sebagai makromolekul. Oleh karena itu, bisa ada molekul terpolimerisasi atau tidak terpolimerisasi dalam makromolekul. Jika suatu polimer memiliki berat molekul yang relatif tinggi, itu dianggap sebagai makromolekul.