Perbedaan Reaksi eksoterm dan Reaksi endoterm

Reaksi eksoterm adalah kalor yang dihasilkan oleh suatu proses pembakaran dipindahkan dari sistem ke lingkungannya. Dengan kata lain yaitu suatu reaksi yang menghasilkan kalor. Sebagai contoh yaitu pada reaksi pembakaran yang terjadi pada api adalah reaksi eksoterm sehingga akan melepaskan energi ke sekelilingnya.

Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor (terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem). Reaksi endoterm (endo-adalah awalan yang berarti “ke dalam”), di mana kalor harus disalurkan ke sistem oleh lingkungan.

Pada reaksi ini, terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Reaksi endoterm menyerap sejumlah energi sehingga energi sehingga energi sistem bertambah. Karena entalpi bertambah, perubahan entalpinya bertanda positif.

Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya, entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp-Hr) bertanda positif.

Contoh reaksi endoterm antara lain:

  • Reaksi antara barium hidroksida (Ba(OH)2) dan kristal amonium klorida (NH4Cl) dengan penambahan beberapa tetes air
  • Reaksi antara amonium tiosianat (NH4SCN) dan barium hidroksida dekahidrat (Ba(OH)2.10H2O)
  • Peristiwa pembekuan es
  • Asimilasi
  • Fotosintesis

Bedanya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

Istilah “endoterm” dan “eksoterm” ini diciptakan oleh Marcellin Berthelot. “Endoterm” berasal dari bahasa Yunani “endo-“, yang berasal dari kata “endon” yang berarti “dalam” dan kata “term” yang berarti “panas”, yang berarti reaksi ini adalah reaksi menyerap panas. Sebaliknya “eksoterm” berasal dari kata “eksos” yang berarti “luar” dan kata “term” yang berarti “panas”, yang berarti reaksi ini adalah reaksi mengeluarkan panas.

Pada reaksi endoterm, harga perubahan entalpinya adalah negatif. Perubahan entalpi dihitung dengan hukum Hess, yang menyatakan bahwa entalpi berbanding lurus dengan perubahan suhu yang terjadi. Karena terjadi penurunan suhu, maka perubahan suhunya adalah negatif sehingga perubahan entalpi juga negatif. Sebaliknya pada reaksi eksoterm, harga perubahan entalpinya adalah positi.Karena terjadi kenaikan suhu, maka perubahan suhunya adalah positif sehingga perubahan entalpi juga positif.