Polaritas (atau kepolaran) adalah pemisahan muatan listrik yang mengarah pada molekul atau gugus kimia yang memiliki momen listrik dipol atau multipol.
Molekul polar
Molekul air terdiri dari oksigen dan hidrogen, dengan elektronegativitas masing-masing 3.44 dan 2.20. Dipol masing-masing ikatan (panah merah) ditambahkan bersama untuk membuat keseluruhan molekul polar.
Molekul polar memiliki dipol bersih sebagai akibat dari muatan yang berlawanan (yaitu memiliki muatan positif parsial dan parsial negatif) dari ikatan polar yang disusun secara asimetris. Air (H2O) adalah contoh molekul polar karena memiliki muatan positif sedikit di satu sisi dan sedikit muatan negatif di sisi lain. Dipol tersebut tidak saling meniadakan sehingga menghasilkan dipol bersih. Karena sifat kutub molekul air itu sendiri, molekul polar pada umumnya dapat larut dalam air. Contoh lainnya termasuk gula (seperti sukrosa ), yang memiliki banyak gugus oksigen-hidrogen (−OH) polar dan secara keseluruhan sangat polar.
Jika momen dipol ikatan molekul tidak saling meniadakan, molekulnya bersifat polar. Misalnya, molekul air (H2O) mengandung dua ikatan O−H polar dalam suatu geometri tekuk (nonlinear). Momen dipol ikatan tidak meniadakan, sehingga molekul tersebut membentuk dipol dengan kutub negatif pada oksigen dan kutub positif di antara dua atom hidrogen. Pada gambar setiap ikatan bergabung dengan atom O pusat dengan muatan negatif (merah) ke atom H dengan muatan positif (biru).
Ketika membandingkan molekul kutub dan nonpolar dengan massa molar serupa, molekul polar pada umumnya memiliki titik didih lebih tinggi, karena interaksi dipol-dipol antara molekul polar menghasilkan daya tarik antarmolekul yang lebih kuat. Salah satu bentuk interaksi polar yang umum adalah ikatan hiadrogen, yang juga dikenal sebagai ikatan-H. Misalnya, air membentuk ikatan H dan memiliki massa molar M = 18 dan titik didih +100 °C, dibandingkan dengan nonpolar metana dengan M = 16 dan titik didih –161 °C.
Molekul nonpolar
Dalam molekul boron trifluorida, penataan trigonal planar dari tiga ikatan polar menghasilkan tidak adanya dipol keseluruhan. Suatu molekul mungkin nonpolar baik bila terdapat pembagian elektron yang sama antara dua atom dari molekul diatomik atau akibat susunan ikatan kutub simetris dalam molekul yang lebih kompleks. Sebagai contoh, boron trifluorida (BF3) memiliki susunan trigonal planar dari tiga ikatan polar pada 120°. Hal ini menghasilkan keseluruhan dipol dalam molekul.
Contoh senyawa nonpolar rumah tangga meliputi lemak, minyak, dan bensin. Oleh karena itu, kebanyakan molekul nonpolar tidak larut dalam air (hidrofobik) pada suhu kamar. Banyak pelarut organik nonpolar, seperti terpentin, yang mampu melarutkan zat polar.
Dalam molekul metana (CH4) empat ikatan C−H disusun secara tetrahedral di sekitar atom karbon. Setiap ikatan memiliki polaritas (meski tidak terlalu kuat). Namun, ikatannya disusun secara simetris sehingga tidak ada keseluruhan dipol dalam molekul. Molekul diatomik oksigen (O2) tidak memiliki polaritas dalam ikatan kovalen karena elektronegativitas yang sama, maka tidak ada polaritas dalam molekul.
Contoh senyawa polar:
- H2O = air
- NH3 = amonia
- HCl = asam klorida
- HF = asam fluorida
- CO = karbon monoksida
Contoh senyawa nonpolar:
- CH4 = metana
- O2 = oksigen
- CO2 = karbon dioksida
- N2 = nitrogen
- H2 = hidrogen
Bedanya polar dan non-polar
- Molekul polar memiliki momen dipol listrik sedangkan molekul nonpolar tidak memiliki momen dipol.
- Molekul polar memiliki pemisahan muatan berbeda dengan molekul nonpolar.
- zat Polar cenderung berinteraksi dengan zat polar lainnya; mereka tidak suka untuk berinteraksi dengan zat nonpolar.