Sebuah aksi, keyakinan, atau keinginan yang rasional jika kita harus memilih. Rasionalitas merupakan konsep normatif yang mengacu pada kesesuaian keyakinan seseorang dengan alasan seseorang untuk percaya, atau tindakan seseorang dengan alasan seseorang untuk bertindak.
Namun, istilah “rasionalitas” cenderung digunakan secara berbeda dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk diskusi khusus ekonomi, sosiologi, psikologi, biologi evolusioner dan ilmu politik. Sebuah keputusan yang rasional adalah salah satu yang tidak hanya beralasan, tetapi juga optimal untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah.
Menentukan optimal untuk perilaku rasional membutuhkan formulasi diukur dari masalah, dan membuat beberapa asumsi utama. Ketika tujuan atau masalah melibatkan membuat keputusan, faktor rasionalitas dalam berapa banyak informasi yang tersedia (misalnya lengkap atau pengetahuan yang tidak lengkap). Secara kolektif, perumusan dan latar belakang asumsi yang model di mana rasionalitas berlaku.
Menggambarkan relativitas rasionalitas: jika seseorang menerima model yang diuntungkan diri sendiri adalah optimal, maka rasionalitas disamakan dengan perilaku yang mementingkan diri sendiri ke titik yang egois; sedangkan jika seseorang menerima model yang menguntungkan kelompok yang optimal, maka perilaku murni egois dianggap tidak rasional. Hal demikian berarti untuk menegaskan rasionalitas tanpa juga menentukan asumsi model yang menggambarkan bagaimana latar belakang masalah dibingkai dan dirumuskan.
Pengertian Rasionalisasi (sosiologi)
Dikutip dari Situs Wikipedia, Rasionalisasi mengacu pada penggantian tradisi, nilai, dan emosi sebagai daya pendorong perilaku dalam masyarakat yang rasional dan terkalkulasi. Salah satu contohnya adalah penerapan birokrasi di pemerintahan; yang merupakan semacam rasionalisasi, seperti pembangunan ruang hidup dengan efisiensi tinggi dalam arsitektur dan perencanaan kota.
Rasionalisasi mengacu pada proses penggantian nilai, tradisi, dan emosi masyarakat; yang memotivasi perilaku mereka saat ini, dengan pemikiran dan tindakan yang tampaknya lebih rasional. Misalnya, dalam hal ini adalah masyarakat Barat yang mencoba mengubah tradisi budaya dan nilai bangsa yang kurang berkembang secara ekonomi; yang di mata mereka dapat memberikan manfaat.
Masyarakat Barat mencoba menggantikan apa yang mereka lihat sebagai proses berpikir yang ketinggalan jaman dengan apa yang menurut mereka ‘lebih modern’ dan ‘kebarat-baratan’. Alasan potensial mengapa rasionalisasi budaya dapat terjadi, diakibatkan karena proses globalisasi. Kini, negara-negara semakin saling terkait, akibat bangkitnya teknologi.
Masyarakat di berbagai negara menjadi lebih mudah untuk saling mempengaruhi satu sama lain, melalui jejaring sosial, baik media atau politik. Contoh rasionalisasi ini terjadi dalam kasus ‘dokter dukun’ di wilayah tertentu di Afrika. Bagi masyarakat Afrika, para ‘dukun’ ini merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi mereka; namun banyak masyarakat Barat mencoba merasionalisasi praktek ‘dukun’ tersebut dengan mendidik bangsa Afrika tentang praktek pengobatan modern.
Pengertian Rasionalisasi (membuat alasan)
Dalam psikologi dan logika, rasionalisasi (atau alasan pembuatan) adalah mekanisme pertahanan yang dianggap sebagai perilaku yang kontroversial atau perasaan yang dijelaskan secara rasional atau logis untuk menghindari penjelasan yang benar. Sering melibatkan hipotesa ad hoc.
Pengertian Rasionalisasi (ekonomi)
Dalam ilmu ekonomi, rasionalisasi adalah upaya untuk mengubah alur kerja ad hoc yang sudah ada menjadi alur kerja yang didasarkan pada seperangkat aturan baru. Ada kecenderungan pada zaman modern untuk mengukur pengalaman, pengetahuan, dan pekerjaan. Oleh sebab itu, efektivitas rasionalisasi ini bervariasi, tergantung pada bagaimana antusiasme pekerja dalam menghadapi perubahan yang dibuat, keterampilan manajemen yang menerapkan aturan, dan sejauh mana aturan baru tersebut sesuai dengan pekerjaan.