Pengertian perilaku konsumtif
Istilah konsumtif biasanya digunakan pada masalah yang berkaitan perilaku konsumen dalam kehidupan manusia.
Menurut Kartodiharjo bahwa perilaku konsumtif sebagai social ekonomi perkembangannya dipengaruhi oleh faktor kultural, pentingnya peran mode yang mudah menular atau menyebabkan produk-produk tertentu. Di samping itu sikap seseorang seperti orang tidak mau ketinggalan dari temannya atau penyakit kultural yang disebut “gengsi” sering menjadi motivasi dalam memperoleh produk.
Perilaku konsumtif menciptakan kebiasaan pembelian produk untuk konsumsi tetapi ada motivasi lain. Konsumtifisme jenis ini cukup banyak contohnya, misalnya berbagai produk dengan merk terkenal sangat disukai meskipun mahal, seperti kemeja “Arrow atau tas Gucci”. Produk bukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia, akan tetapi lebih berfungsi sebagai lambang yang disebut “Simbol Status”.
Menurut Setiaji bahwa perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana. Sebagai akibatnya mereka kemudian membelanjakan uangnya dengan membabi buta dan tidak rasional, sekedar untuk mendapatkan barang-barang yang menurut anggapan mereka dapat menjadi simbol keistimewaan.
Perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang ditujukan untuk konsumsi atau membeli secara berlebihan terhadap barang atau jasa, tidak rasional, secara ekonomis menimbulkan pemborosan, lebih mengutamakan kesenangan daripada kebutuhan dan secara psikologis menimbulkan kecemasan dan rasa tidak aman.
Dampak positif perilaku konsumtif adalah :
- Dengan adanya modernisasi terhadap barang-barang teknologi dapat merubah tata nilai dan sikap masyarakat yang awalnya irasional menjadi rasional dengan menggunakan barang teknologi tersebut.
- Berkembangnya ilmu pengatahuan dan teknologi dapat mempermudah masyarakat dalam melaksanakan kegiatan dan mendorong masyarakat untuk bersifat lebih maju. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan barang-barang berteknologi canggih dalam melaksanakn kinerja perusahaannya.
- Dengan adanya sifat konsumtif maka barang-barang yang dubutuhkan oleh masyarakat akan lebih banyak lagi sehingga perusahaan akan membutuhkan banyak tenaga kerja dalam pembuatan barang tersebut. Oleh karena itu pola hidup konsumtif dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada.
Dampak negatif perilaku konsumtif adalah :
- Dengan mengkonsumsi atau menggunakan barang-barang berteknologi canggih kebanyakan orang-orang pada saat ini ingin hidup individualisme, mereka merasa tidak membutuhkan orang lain lagi dalam melaksanakan tugas mereka. Sehingga kadang mereka lupa bahwa mereka merupakana makhluk sosial yang seharusnya hidup bersama-sama.
- Pola hidup konsumtif juga dapat menggeser nilai budaya kita. Dengan mengkonsumsi atau menggunakan barang-barang berteknologi canggih banyak anak-anak pada zaman sekarang ini menjadi malas, mereka merasa lebih baik bermain game daripada belajar atau lebih baik bermain game daripada membantu orang tua. Dan yang paling buruk adalah banyak anak zaman sekarang tidak lagi hormat kepada orang tuanya.
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif.
- Faktor Budaya
- Faktor Sosial
- Faktor Pribadi
- Faktor Psikologis